Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kinerja Kuartal I/2020 : Matahari Department Store (LPPF) Rugi Hampir Rp100 Miliar

Kerugian timbul karena pendapatan perseroan turun sementara pos beban mengalami kenaikan.
Pengunjung di gerai Matahari Department Store Pasaraya, Jakarta, Kamis (21/9)./JIBI-Felix Jody Kinarwan
Pengunjung di gerai Matahari Department Store Pasaraya, Jakarta, Kamis (21/9)./JIBI-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten ritel PT Matahari Department Store Tbk. (LPPF) mencatatkan penurunan pendapatan bersih sebesar 19,62 persen menjadi Rp1,55 triliun pada kuartal pertama tahun ini.

Kenaikan beban keuangan disertai dengan rugi laba operasi membuat perseroan akhirnya mencatatkan rugi Rp93,95 miliar di kuartal I/2020. Kinerja tersebut berbanding terbalik dengan posisi untung Rp142,51 miliar pada periode kuartal I/2019.

Pertumbuhan penjualan gerai yang sama atau same store sales growth (SSSG) juga tercatat negatif 18,2 persen. Di sisi lain, saldo pos total aset per 31 Maret 2020 sebesar Rp 9,22 triliun, naik Rp 4.38 triliun atau sebesar 90,7 persen dibandingkan saldo 31 Desember 2019.

Kenaikan tersebut terutama disebabkan karena peningkatan aset hak guna perseroan sebesar Rp3,6 triliun sebagai dampak penerapan standar akuntansi keuangan baru (PSAK 73) mengenai sewa.

Selain itu, kenaikan total aset juga disebabkan karena kenaikan persediaan dan hal tersebut normal terjadi selama periode menjelang lebaran pada setiap tahunnya.

CEO dan Wakil Presiden Direktur Matahari Terry O’Connor mengatakan penjualan telah memenuhi harapan hingga pertengahan Maret ketika dampak COVID-19 menekan perdagangan secara signifikan.

“Pada hari-hari terakhir di bulan Maret, kami melihat penurunan penjualan kami secara signifikan, sehingga penjualan kami di kuartal ini menurun sebesar 18,1 persen,” ungkapnya dalam rilis pers, Selasa (30/6/2020).

Menurutnya, perseroan menghadapi periode yang menantang ini dengan penuh kehati-hatian dan pertimbangan, yang mana manajemen berdedikasi penuh dalam menanggapi perubahan pasar dengan cepat.

“Kami tetap siap untuk mengambil tindakan lebih lanjut untuk memastikan Matahari bangkit dari krisis ini, untuk melayani pelanggan kami lebih baik dari sebelumnya dan menyambut kembali kolega kami di gerai-gerai dan fasilitas kantor kami,” sambungnya.

Perseroan secara proaktif menutup semua toko kecuali 3 gerainya diantaranya yang pada 30 Maret 2020 beroperasi demi melindungi karyawan dan pelanggannya.

Semua saluran online, termasuk Matahari.com, tetap beroperasi dan kemampuannya terus ditingkatkan untuk melayani permintaan yang meningkat melalui saluran ini.

Demi menjaga keterlibatan dengan pelanggan, LPPF juga menyediakan berbagai opsi, seperti Shop & Talk, sebuah inisiatif social commerce, dan official store pertama Matahari di platform Shopee.

Matahari merencanakan pembukaan 2 hingga 4 gerai di paruh kedua tahun ini. Saat ini, Matahari memiliki 153 gerai dan setelah menelaah portofolionya, akan memiliki 145-150 gerai beraneka merek dengan format besar (multi-brand large-format stores) pada akhir tahun ini.

Tim manajemen, Direksi, dan Dewan Komisaris Matahari meyakini penerapan pendekatan yang berhati-hati dalam pengelolaan dan penggunaan sumber dananya dilakukan demi mengantisipasi tekanan yang dapat berkepanjangan pada permintaan konsumen dan jumlah kunjungan ke gerai.

Melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) beberapa waktu lalu, manajemen telah menerima persetujuan dari pemegang saham untuk tidak membagikan laba tahun 2019 pada tahun ini demi mengurangi pengeluaran secara drastis.

Perseroan juga telah meninjau semua biaya operasional yang bukan prioritas, termasuk bekerja sama dengan pemilik mal untuk pelonggaran biaya sewa, membatasi semua pengeluaran pemasaran pada kuartal kedua dengan pengeluaran terbatas pada kuartal ketiga, melarang perjalanan dinas, dan menghapus rencana belanja modal yang belum terikat (non-committed capital expenditures).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper