Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham TLKM, BMRI, BBRI Paling Dibuang Asing, IHSG Melesu

Sejak pembukaan pasar, indeks terpantau langsung merosot 0,23 persen ke level 4.892,76 dan terus melemah hingga akhir sesi I.
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (21/4/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (21/4/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan memerah pada perdagangan pertama di pekan ini, Senin (29/6/2020) tertekan oleh kekhawatiran akan adanya gelombang kedua pandemi Covid-19.

Sejak pembukaan pasar, indeks terpantau langsung merosot 0,23 persen ke level 4.892,76 dan terus melemah hingga akhir sesi I. IHSG akhirnya parkir di lecel 4.863,14 setelah turun 40,94 poin atau 0,83 persen.

Dari seluruh saham yang diperdagangkan, sebanyak 291 saham memerah, sedangkan 128 stagnan, dan hanya 100 saham yang berhasil menghijau.

Adapun secara sektoral, seluruh sektor kompak terkoreksi, dengan pelemahan terdalam dialami oleh sektor aneka industri (-2,46 persen), sektor properti (-1,98 persen), dan sektor agrikultur (-1,84 persen).

Sementara itu, aksi jual bersih investor asing juga turut menjadi penekan pergerakan indeks hari ini. Asing mencatatkan net sell senilai Rp279,46 miliar di seluruh pasar hingga akhir sesi I.

Tiga saham BUMN yakni PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI), dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) menjadi yang paling banyak dilego asing.

Ketiganya masing-masing mencatatkan net foreign sell senilai Rp61 miliar, Rp58,2 miliar, dan Rp52,3 miliar.

Analis Binaartha Sekuritas Nafan Aji Gusta mengatakan pelemahan IHSG seiring dengan memerahnya pasar Asia yang tertekan oleh kekhawatiran akan terjadinya gelombang kedua pandemi corona.

Sebagai gambaran, bursa China hari ini kompak memerah dengan indeks Shanghai terkoreksi 0,71 persen dan indeks Hang Seng Hongkong turun 1,59 persen. Begitu pula di Jepang, indeks Nikkei 225 melemah 2,29 persen dan indeks Topix Tokyo turun 1,63 persen.

Selain kekhawatiran tersebut, tambah Nafan, minimnya data makroekonomi domestik maupun dari negara-negara perekonomian maju yang memberikan sentimen positif juga membuat pasar kehilangan penopang.

“Dengan demikian, [pelaku pasar melihat] potensi terjadinya perlambatan pertumbuhan ekonomi global sangat terbuka lebar, bahkan ada kekhawatiran mengarah kepada resesi,” imbuhnya.

Berikut pergerakan 10 sektor pembentuk IHSG.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper