Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Geliat Sido Muncul (SIDO) dan Kalbe Farma (KLBF) Sembuhkan Pasien Covid-19

Dua emiten farmasi Sido Muncul dan Kalbe Farma kian menunjukkan komitmennya untuk mendukung produk herbal dalam mengatasi dan menanggulangi Covid-19. Berikut ini kiprah mereka.
Jamoe Life Style, produk terbaru dari PT Sido Muncul/Bisnis-Muhammad Khamdi
Jamoe Life Style, produk terbaru dari PT Sido Muncul/Bisnis-Muhammad Khamdi

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten farmasi PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. (SIDO) dan PT Kalbe Farma Tbk. (KLBF) tengah berada di atas angin lantaran produk-produknya menjadi andalan bagi masyarakat awam untuk memerangi infeksi Covid-19.

Sido Muncul misalnya, pada awal tahun ini merilis produk kapsul herbal JSH yang dinilai masyarakat dapat mematikan virus infeksi penyakit mematikan tersebut. Testimoni tersebut datang dari konsumen produk kapsul JSH yang juga adalah pasien positif Covid-19 tiga bulan lalu.

Karena berita-berita tersebut, Sido Muncul juga menyatakan menerima permintaan pasokan kapsul JSH dari Pemerintah Kota Semarang pada bulan Mei lalu. Hasilnya, 40 dari 45 pasien Covid-19 yang rajin mengkonsumsi produk tersebut dinyatakan sembuh setelah melewati masa karantina.  

“Pengalaman dan testimoni dari penderita Covid-19 yang sembuh, tidak bisa kami ‘abaikan’ begitu saja. Pengalaman mereka yang sembuh dari Covid-19 setelah minum kapsul JSH, banyaknya orang yang terinfeksi dan belum ada obat untuk Covid-19 ini, yang mendorong kami untuk membagikan kapsul JSH kepada beberapa rumah sakit,” tulis manajemen dalam rilis persnya yang diterima Bisnis, Sabtu (27/6/2020).

Produsen Tolak Angin tersebut juga mengklaim bahwa pihaknya memang sudah melakukan pengembangan produk-produk herbal food supplement mulai empat tahun lalu.  Salah satu idenya adalah mengembangkan produk untuk detox atau menghilangkan racun dalam tubuh melalui produk yang alkali PH-nya tinggi.

Ide pengembangan kapsul herbal tersebut kemudian datang dari Komisaris Utama Sido Muncul, Jonathan Sofyan Hidayat dan kemudian didaftarkan kepada Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dengan nama Kapsul JSH.

Perseroan menegaskan kapsul JSH bukan karbon aktif murni karena telah diproses lebih lanjut sehingga larut dalam air. Hal ini mengingat tim riset dan pengembangan perseroan juga telah memproses bahan charcoal menjadi produk alkali atau bahan kapsul dengan PH tinggi.

“Setelah ini kami akan menindak lanjuti penelitian kapsul JSH dengan lembaga-lembaga penelitian. Sekali lagi kami sampaikan, kapsul JSH adalah produk dengan PH tinggi atau produk alkali untuk membantu menjaga kesehatan untuk semua usia karena menjadikan tubuh menjadi alkali,” ujar Direktur Sido Muncul Irwan Hidayat.

Di sisi lain, Kalbe Farma juga berkomitmen mendukung pemerintah melalui produk herbal dalam mengatasi dan menanggulangi Covid-19, salah satunya melalui inovasi dan penelitian obat herbal sebagai imunomodulator dalam penanganan pasien positif Covid-19. 

Adapun, dua produk yang akan mengikuti uji klinik ini yaitu produk berbahan dasar cordyceps militaris dan kombinasi ekstrak yang terbuat dari ekstrak jahe merah, meniran, sambiloto dan sembung. 

Selama ini, jamur cordyceps dipercaya dapat menjaga sistem kekebalan tubuh dan mengobati gangguan pernapasan. Sedangkan produk yang berasal dari kombinasi herbal yang berbahan dasar ekstrak jahe merah, meniran, sambiloto dan sembung dipercaya dapat menjaga daya tahan tubuh. 

“Harapan kami produk herbal ini bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat dalam membantu memperkuat imunitas tubuh dan bermanfaat untuk dapat tetap produktif di saat new normal ini,” jelas Direktur Sie Djohan dalam rilis persnya yang diterima Bisnis, Kamis (11/6/2020).

Produk dengan kombinasi herbal ini diharapkan segera rilis dalam waktu dekat. 

Pengembangan Produk Bioteknologi

Adapun, Kalbe Farma juga tengah gencar-gencarnya melakukan penelitian melalui produk bioteknologi hasil kerjasamanya dengan perusahaan asal Korea Selatan, Genexine.

Pada akhir Mei lalu, Kalbe Farma dan Genexine sepakat untuk melakukan uji klinik GX-19 di Indonesia, yakni pengembangan vaksin DNA terhadap virus corona baru oleh konsorsium dengan Genexine, Binex, the International Vaccine Institute(IVI), GenNBio, The Korea Advanced Institute of Science & Technology (KAIST), and Pohang University of Science & Technology (POSTECH).

“Uji klinis fase 1 sedang dilakukan di Korea jadi belum ada kesimpulan,” ujar Presiden Direktur Kalbe Farma Vidjongtius kepada Bisnis, Minggu (28/6/2020).

Riset vaksin ini sendiri telah dilakukan kepada primata, dan telah terbukti menghasilkan antibodi yang mampu menetralisir virus Corona baru, sehingga tahap berikutnya akan diuji kepada manusia.

Lebih lanjut, Kalbe Farma juga menyatakan akan menggandeng lembaga pemerintah terkait untuk berkolaborasi mengembangkan vaksin Covid-19 ini sehingga proses penelitiannya berjalan lancar dan hasilnya dapat dimanfaatkan untuk kepentingan kesehatan masyarakat Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper