Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penjualan Air Minum Moncer, Akasha Wira (ADES) Cetak Laba Rp21,2 Miliar

Penjualan air minum mencapai 66 persen dari total pendapatan. Sebagian besar pendapatan didapat dari penjualan di daerah Jawa.
PT Akasha Wira International Tbk.
PT Akasha Wira International Tbk.

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten konsumer PT Akasha Wira International Tbk. (ADES) membukukan kinerja cemerlang sepanjang kuartal pertama tahun ini.

Berdasarkan laporan keuangan per 31 Maret 2020 yang dipublikasikan di laman keterbukaan informasi BEI, Senin (29/6/2020),Akasha Wira meraih laba periode berjalan sebesar Rp21,2 miliar. Jumlah tersebut naik 21,84 persen secara tahunan.

Kenaikan laba secara langsung mengerek  laba per saham atau earning per share yang bisa dibagikan perseroan perseroan pada kuartal pertama adalah Rp36, naik dibandingkan perolehan pada periode yang sama tahun lalu sebesar Rp30.

Perolehan laba tidak terlepas dari kinerja penjualan yang juga moncer. Secara umum, penjuala emiten bersandi saham ADES itu naik 4,08 persen secara tahunan mnenjadi Rp198,99 miliar per akhir Maret 2020.

Pendapatan produsen air minum Nestle Pure Life tersebut mayoritas disumbangkan oleh penjualan air minum dalam kemasan sebesar 66,5 persen diikuti dengan produk kosmetik dengan jenama Makarizo sebesar 33,5 persen dari total omzet periode awal tahun.

Dari segmen geografis, penjualan di pulau Jawa berkontribusi 77,03 persen, diikuti Kalimantan sebesar 12,35 persen dari total penghasilan pada kuartal pertama tahun ini.

Dari pos liabilitas dan ekuitas, perseroan mencatatkan pertumbuhan masing-masing menjadi Rp256,83 miliar dan Rp589,15 miliar dibandingkan dengan periode akhir tahun.

Hal ini membuat aset perseroan pun bertumbuh 2,87 persen dibandingkan periode akhir tahun menjadi Rp845,98 miliar, sementara kas dan setara kas akhir periodenya mencapai Rp179,759 miliar.

Dalam keterangan kesinambungan usaha, Akasha Wira International menyatakan bahwa wabah Covid-19 telah membuat perusahaan mengambil langkah-langkah pengelolaan sumber daya dan operasinya dengan bijaksana. 

Di samping itu, perusahaan juga memutuskan mengambil opsi restrukturisasi, merampingkan operasi bisnis, fokus pada produk-produk yang memberikan nilai yang lebih baik dan terus meningkatkan efisiensi.

“Belum dapat dipastikan bagaimana fenomena ini akan mempengaruhi operasi perusahaan di masa yang akan datang,” pungkas manajemen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper