Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Catat! Ini Stimulus Pasar Modal Bagi Anggotanya

Stimulus tersebut bakal menyentuh perusahaan penerbit efek, perusahaan efek dan bank kustodian, serta industri reksa dana hingga ke investor.
Pengunjung melintas di depan papan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (24/6/2020). Bisnis/Abdurachman
Pengunjung melintas di depan papan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (24/6/2020). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA – Industri pasar modal memberikan sejumlah stimulus berupa pemotongan biaya untuk menggairahkan anggota dan para investor.

Direktur Utama Bursa Efek Indonesia Inarno Djajadi mengatakan stimulus itu diberikan oleh pihaknya, Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI), dan Kustodian Sentral Efek Indonesia. Khusus untuk BEI, lanjutnya, stimulus yan diberikan adalah diskon 50 persen bagi pencatatan saham baru maupun perdana bagi perusahaan publik.

“Kami telah mengusulkan stimulus ini kepada OJK dan disetujui. Stimulus berlaku antara 18 Juni sampai dengan 17 Desember 2020. Kami ingin dengan stimulus terjadi kenaikan indeks gabungan,” katanya pada Jumat (26/6/2020).

Inarno menambahkan KPE akan memberikan relaksasi 0,5 basis poin dari sebelumnya 1 basis poin. Menurutnya dengan rata-rata nilai transaksi harian saham (RNTH) sebesar Rp7 triliun maka stimulus yang diberikan mencapai Rp133,8 miliar.

Apabila RNTH, lanjutnya, tembus dari angka tersebut maka stimulus yang diberikan akan lebih besar. Sementara itu, KSEI menurut Inarno bakal memberikan diskon biaya jasa, pembebasan biaya jasa, dan pembiayaan.

Dia berharap stimulus ini bakal menyentuh perusahaan penerbit efek, perusahaan efek dan bank kustodian, serta industri reksa dana hingga ke investor.

BEI mencatat dari sisi investor pasar modal terdapat pertumbuhan jumlah investor sebesar 13 persen menjadi 2,8 juta investor sampai dengan Mei 2020.

Hasan Fawzi, Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia, mengatakan pertumbuhan terdiri dari investor saham, reksa dana, dan obligasi, dibandingkan dengan akhir tahun lalu.

Menurutnya investor saham mengalami kenaikan sebesar 8 persen dari 2019 atau mencapai jumlah 1,19 juta investor saham berdasarkan Single Investor Identification (SID) per Mei 2020.

“Investor ritel telah tumbuh 100.000 per bulan dari situ khusus investor saham 22.000 per bulan. Adapun dari total SID 2,8 juta yang merupakan institusi kurang dari 20.000. Kami berharap bisa mencapai 3 juta investor akhir semester I ini,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper