Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

1,92 Miliar Saham Baru Hasil Private Placement Bumi Serpong (BSDE) Resmi Dicatat Hari Ini

Dengan penerbitan saham baru tersebut maka total saham emiten bersandi BSDE yang tercatat di BEI seluruhnya menjadi 21,17 miliar saham.
Hotel La Grandeur Jakarta./legrandeurhotels.comn
Hotel La Grandeur Jakarta./legrandeurhotels.comn

Bisnis.com, JAKARTA - Sebanyak 1,92 miliar saham baru yang diterbitkan PT Bumi Serpong Damai Tbk., resmi dicatat oleh Bursa Efek Indonesia pada perdagangan hari ini, Jumat (26/6/2020).

Berdasarkan keterbukaan informasi perseroan di laman Bursa Efek Indonesia (BEI), dengan penerbitan saham baru tersebut maka total saham emiten bersandi BSDE yang tercatat di BEI seluruhnya menjadi 21,17 miliar saham.

Adapun, penerbitan saham itu merupakan bagian dari aksi korporasi BSDE untuk mencari dana segar melalui Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) atau private placement.

Harga pelaksanaan ditetapkan Rp640 per lembar saham sehingga total dana yang akan diterima entitas Grup Sinar Mas itu adalah Rp1,23 triliun. Kendati demikian, harga pelaksanaan tersebut berada di bawah harga pasar saat ini.

Pada perdagangan Kamis (25/6/2020), saham BSDE parkir di level Rp765 per saham, terkoreksi 3,16 persen daripada perdagangan sebelumnya. Sepanjang tahun berjalan 2020, saham BSDE telah terkoreksi 39,04 persen.

Adapun, pembeli siaga atau standby buyer atas saham baru tersebut adalah PT Paraga Artamida (PAM) dan PT Ekacentra Usahamaju (ECUM) yang sebelumnya adalah pemilik 26,57 persen dan 25,01 persen atas saham BSDE.

PAM dan ECUM masing-masing akan mengambil 1,35 miliar saham dan 577,4 juta saham. Dengan demikian, total kepemilikan dua perusahaan tersebut atas BSDE masing-masing menjadi sebesar 30,52 persen dan 25,46 persen.

Sebelumnya, Direktur Bumi Serpong Damai Hermawan Wijaya mengatakan bahwa aksi private placement ini dilakukan untuk memperkuat posisi perseroan di industri properti nasional.

“Dana hasil penerbitan saham baru ini akan kami gunakan untuk memperkuat struktur modal, pengembangan proyek dan infrastruktur, serta cadangan dana operasional,” ujar Hermawan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Finna U. Ulfah
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper