Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bursa Asia 'Terbakar', IHSG Terguling Lagi ke Level 4.800-an

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terguling ke zona merah dan ditutup melemah lebih dari 1 persen pada perdagangan hari ini, Kamis (25/6/2020).
Karyawati beraktivitas di sekitar grafik pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di PT Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (4/6/2020). Bisnis/Arief Hermawan P
Karyawati beraktivitas di sekitar grafik pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di PT Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (4/6/2020). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terguling ke zona merah dan ditutup melemah lebih dari 1 persen pada perdagangan hari ini, Kamis (25/6/2020).

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pergerakan IHSG ditutup di level 4.896,73 dengan koreksi tajam 1,37 persen atau 68 poin dari level penutupan perdagangan sebelumnya.

Pada perdagangan Rabu (24/6/2020), IHSG mampu rebound dan berakhir di level 4.964,73 dengan kenaikan tajam 1,75 persen atau 85,6 poin.

Pergerakan indeks terpantau mulai tergelincir dengan langsung melemah hampir 1 persen pada awal perdagangan Kamis. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak dalam kisaran 4.883,71 – 4.964,34.

Seluruh 10 sektor pada IHSG ditutup di teritori negatif, dipimpin properti (-2,03 persen), barang konsumer (-1,72 persen), manufaktur (-1,55 persen), dan aneka industri (-1,52 persen).

Tercatat 93 saham menguat, 324 saham melemah, dan 141 saham berakhir stagnan. Saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) dan PT Sinar Mas Multiartha Tbk. (SMMA) yang masing-masing turun 1,9 persen dan 7 persen menjadi penekan utamanya.

Mayoritas indeks saham di Asia ikut terbenam di zona merah, antara lain indeks Nikkei 225 Jepang (-1,22 persen), Kospi Korea Selatan (-2,27 persen), S&P/NZX 20 Selandia Baru (-1,21 persen), dan S&P/ASX 200 Australia (-2,48 persen). Adapun, bursa saham China dan Hong Kong ditutup karena libur nasional.

Di kawasan Asia Tenggara, indeks FTSE Bursa Malaysia KLCI (-0,72 persen), Straits Times Index STI Singapura (-1,54 persen), dan indeks SET 50 Thailand (-1,06 persen).

Menurut tim riset Samuel Sekuritas Indonesia, saat ini sentimen di pasar mayoritas seputar kekhawatiran investor terhadap perlambatan ekonomi akibat masih tingginya kenaikan data kasus Covid-19 secara harian.

“Optimisme pasar selama beberapa pekan terhadap pelonggaran aktivitas ekonomi menjadi terkendala akibat data yang terus meningkat,” terang Samuel Sekuritas melalui publikasi risetnya.

Sementara itu, Dana Moneter Internasional (IMF) menurunkan prospek untuk ekonomi global, dengan memproyeksikan resesi yang jauh lebih dalam dan pemulihan yang lebih lambat dari yang sebelumnya diantisipasi.

IMF memprediksi produk domestik bruto (PDB) global akan terkontraksi 4,9 persen tahun ini atau lebih buruk dari proyeksi pertumbuhan minus 3 persen yang dibuat pada April 2020. Adapun, pertumbuhan pada 2021 diperkirakan hanya 5,4 persen, lebih rendah 0,4 poin persentase dari perkiraan sebelumnya.

Kepala Riset MNC Sekuritas Edwin Sebayang mengatakan kombinasi permasalahan Covid-19 yang kembali muncul dan peringatan IMF menjadi penekan bursa global.

Hal tersebut, katanya, menjadi faktor pendorong profit taking di bursa Indonesia dalam perdagangan Kamis ini di tengah pencapaian jumlah tertinggi kembali korban yang terjangkiti dan tewas akibat Covid-19.

Sejalan dengan IHSG, nilai tukar rupiah tergelincir dan ditutup terdepresiasi 45 poin atau 0,32 persen ke level Rp14.175 per dolar AS, setelah sepanjang hari bergerak di kisaran 14.115 – 14.190.

Sebaliknya, indeks dolar AS, yang mengukur pergerakan dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama, lanjut menguat 0,14 persen atau 0,136 poin ke posisi 97,284.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper