Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Berani Ekspansi, Jaringan Ritel Mitra10 (CSAP) Belum Revisi Target Penjualan

Sekretaris Perusahaan Catur Sentosa Adiprana Idrus Widjajakusuma mengatakan bahwa pengembangan gerai ritel Mitra10 sesuai dengan target perusahaan.
Pengunjung berbelanja di Mitra10 Pesanggrahan, Jakarta, Kamis (25/5/2018)./JIBI/Bisnis/Abdullah Azzam
Pengunjung berbelanja di Mitra10 Pesanggrahan, Jakarta, Kamis (25/5/2018)./JIBI/Bisnis/Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA – Di tengah pasar penjualan ritel yang lesu, emiten ritel bahan bangunan dan peralatan rumah tangga PT Catur Sentosa Adiprana Tbk. (CSAP) memberanikan diri untuk membuka gerai Mitra10 di Mataram, Lombok yang diresmikan pada Kamis (25/6/2020).

Sekretaris Perusahaan Catur Sentosa Adiprana Idrus Widjajakusuma mengatakan bahwa pengembangan gerai ritel Mitra10 sesuai dengan target perusahaan. Meskipun saat ini sedang dalam kondisi pandemi, perseroan tetap berkomitmen menggarap pangsa pasar yang ada didorong oleh situasi kenormalan baru beberapa hari terakhir.

“Dampak Covid-19, ada penurunan sedikit di beberapa daerah. Tetapi, minimal bisnis kita masih berjalan. Target (penjualan) kami belum ada revisi untuk tahun ini. Berharap kinerja kuartal ketiga dan empat membaik. Kita akan melihat PSBB nanti dibuka seperti apa, baru kita pertimbangkan,” jelasnya dalam virtual meeting, Kamis (25/6/2020).

Sebelumnya, emiten berkode saham CSAP tersebut menargetkan pertumbuhan penjualan konsolidasian hingga 14 persen secara tahunan pada tahun 2020. Dari sisi ritel, perseroan menargetkan pertumbuhan 25 persen secara yoy untuk gerai Mitra10 yang menjadi fokus perhatian perseroan dengan pertumbuhan tingkat SSSG (Same Store Sales Growth) sekitar 10 persen.

“Target pembukaan toko kita saat ini minimal ada dua lagi di semester kedua. Capex [capital expenditure/belanja modal] awal seperti yang pernah saya sampaikan sekitar Rp600 miliar. Tetapi melihat kondisi ekspansi yang tidak agresif, pasti ada adjustment tapi saya belum bisa memperkirakan,” imbuh Idrus.

Dia menilai pasar properti yang lesu tidak berpengaruh besar pada total penjualan perseroan pada awal tahun ini mengingat pasar yang menjadi fokus perusahaan adalah renovasi dan perbaikan rumah yang menjadi kebutuhan rutin pemilik properti.

Lebih lanjut, perseroan yang juga mengoperasikan gerai home furnishing Ataria tersebut juga menekankan bahwa ritelnya termasuk dalam salah salah satu industri yang diperbolehkan untuk beroperasi di tengah kondisi pembatasan sosial mengingat renovasi rumah adalah kebutuhan papan yang perlu dipenuhi.

Di sisi lain, perseroan juga tengah mengembangkan channel distribusi melalui penjualan daring selain dari gerai fisik yang ke depannya akan menjadi fokus perseroan dengan penambahan produk katalog hingga 10 ribu produk pada akhir tahun.

Adapun, perseroan menyampaikan belum bisa mengungkap rencana pembagian dividen di tengah situasi saat ini.

Untuk diketahui, perseroan mencatatkan pertumbuhan laba 7,87 persen menjadi Rp21,6 miliar pada kuartal pertama tahun ini. Kenaikan laba sejatinya dikontribusikan oleh pertumbuhan penjualan sebesar 8,34 persen menjadi Rp3,11 triliun.

Pendapatan dari segmen produk keramik masih mendominasi penjualan perseroan sebesar 37,33 persen, diikuti oleh produk barang produk konsumen, dan cat pada triwulan pertama tahun ini. Adapun berdasarkan segmen geografis, penjualan di area Jawa dan Bali berkontribusi 79,74 persen dari total omzet pada paruh pertama tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper