Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Peringkat Turun, Harga Saham Modernland (MDLN) Dibanting Investor

Dalam penutupan sesi I Kamis (25/6/2020), harga saham emiten berkode saham MDLN itu meluncur 2,99 persen ke level Rp65 per saham
PT Modernland Realty Tbk/Istimewa
PT Modernland Realty Tbk/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Harga saham PT Modernland Realty Tbk. terus dibanting oleh investor hingga kini bertengger di level Rp65, atau 15 poin lagi menuju batas terbawah Rp50.

Dalam penutupan sesi I Kamis (25/6/2020), harga saham emiten berkode saham MDLN itu meluncur 2,99 persen ke level Rp65 per saham. Dalam rentang waktu 3,5 jam perseroan diperdagangkan sebanyak 829 kali dengan nilai Rp1,51 miliar.

Berdasarkan data RTI jumlah saham yang beredar mencapai 23,33 juta unit. Investor asing tercatat melakukan pembelian 694.1000 unit dengan nilai mencapai Rp45,1 juta.

Namun perlu digarisbawahi, bahwa harga saham MDLN telah sepekan penuh dibanting oleh investor dari posisi Rp79 menjadi Rp65 atau turun 13,33 persen. Bahkan sejak Mei, harga saham pengembang Jakarta Garden City itu belum menyentuh level Rp100.

MDLN sempat menyentuh level tertinggi Rp88 dalam periode 2 bulan terakhir, tetapi kembali tersungkur. Investor kerap membanting harga seiring kabar potensi gagal bayar obligasi MDLN senilai Rp150 miliar yang bakal jatuh tempo pada 7 Juli 2020.

Meski demikian, Sekretaris Perusahaan Modernland Realty Steffi Grace Darmawan mengatakan sejauh pengetahuan perseroan tidak ada informasi atau fakta material yang dapat mempengaruhi nilai efek perusahaan. Apalagi keputusan investasi pemodal sebagaimana diatur dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

“Perseroan tidak memiliki rencana korporasi yang akan berakibat terhadap pencatatan saham Perseroan di bursa,” katanya pada Rabu malam (24/6/2020).

Menurutnya, MDLN juga belum mempunyai informasi, fakta atau kejadian penting yang tidak diungkapkan kepada publik sehingga mempengaruhi harga efek perseroan.

Di sisi lain, PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) tidak segan-segan memberikan peringkat CCC kepada MDLN. Direktur Utama Pemeringkat Efek Indonesia Salyadi Saputra mengatakan perusahaan dengan peringkat itu memiliki neraca keuangan yang rentan.

“Efek utang dengan peringkat idCCC pada saat ini rentan untuk gagal bayar dan tergantung pada kondisi bisnis dan keuangan yang lebih menguntungkan untuk dapat memenuhi komitmen keuangan jangka panjangnya atas efek utang,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Pandu Gumilar
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper