Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Emas Menuju Puncak Tertinggi 8 Tahun, Ini Level yang Harus Ditembus

Harga emas spot kurang lebih 40 poin lagi menuju level tertingginya dalam 8 tahun terakhir (10/04/2012) sebesar US$1.790 per troy.
Seorang karyawan memegang beberapa butiran emas di Perth Mint Refiner./ Carla Gottgens - Bloomberg
Seorang karyawan memegang beberapa butiran emas di Perth Mint Refiner./ Carla Gottgens - Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Harga emas tengah menuju level tertingginya pada 2012 sebesar US$1.790 per troy.

Berdasarkan data Bloomberg, hari ini (26/6/2020) harga emas spot diperdagangkan pada level US$1.752 per troy. Harga itu telah naik 8,83 poin atau 0,51 persen sejak dibuka pada level US$1.751. Begitu pun dengan harga emas di bursa Comex yang naik 0,80 persen ke US$1.767 per troy.

Dengan demikian, harga emas kurang lebih 40 poin lagi menuju level tertingginya dalam 8 tahun terakhir (10/04/2012) sebesar US$1.790 per troy.

Adapun dalam kurun lima tahun terakhir harga emas telah menguat 49,12 persen dari level US$1.175 per troy. Sementara itu selama tahun berjalan sudah menguat 15,52 persen dari level US$1.512 per troy.

Melansir dari Bloomberg, Goldman Sachs menilai aksi bank sentral yang memompa triliunan ke dalam ekonomi dunia, membuat investor mengarahkan pandangan mereka pada investasi yang bisa menjadi besar berikutnya dalam hal kebijakan moneter global.

Hal ini membuat emas telah berjuang untuk menemukan arah sejak rebound pada bulan Maret, sehingga ada potensi untuk kenaikan lebih lanjut dan harga bisa mencapai US$2.000 per troy ounce selama 12 bulan ke depan.

Sementara itu JPMorgan Chase & Co. investor harus lebih berhati-hati untuk investasi pada semester II/2020. Pasalnya investor harus memiliki diferensiasi aset untuk likuiditas yang dinamis.

“Tetaplah bertahan dengan emas di antara komoditas karena paling berpengaruh pada saat imbal hasil rendah,” sebutnya.

Analis Monex Investindo Futures Faisyal memperkirakan lonjakan harga emas masih berpotensi untuk terus berlangsung dalam jangka pendek. Menurutnya sentimen kekhawatiran pasar akan memburuknya perkembangan kasus virus Covid-19 di berbagai negara telah menjadi bensin bagi laju harga emas.

“Level resisten terdekat berada di US$1.760, menembus ke atas dari level tersebut berpotensi memicu kenaikan lanjutan ke US$1.770 sebelum mengincar resisten kuat di US$1.784,” katanya Senin (22/6/2020).

Sementara itu jika bergerak turun, Faisyal menilai level support terdekat berada di US$1.744, menembus ke bawah dari level tersebut berpotensi memicu penurunan lanjutan ke US$1.734.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Pandu Gumilar
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper