Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bursa Asia Lanjutkan Pergerakan Variatif

Salah satu pendorong pergerakan saham hari ini adalah data penjualan eceran AS yang mencatatkan lonjakan terbesar sepanjang sejarah serta pernyataan Gubernur The Fed Jerome Powell terkait pemulihan ekonomi AS.
Seorang penjaga keamanan berjalan di bawah monitor di Bursa Efek Korea di Seoul./ SeongJoon Cho - Bloomberg
Seorang penjaga keamanan berjalan di bawah monitor di Bursa Efek Korea di Seoul./ SeongJoon Cho - Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Pasar Asia melanjutkan pergerakan bervariasi sejak pagi tadi seiring dengan munculnya tanda-tanda pemulihan ekonomi AS dan kekhawatiran lebih lanjut investor terhadap penyebaran pandemi virus Corona dan reli aset-aset berisiko.

Dilansir dari Bloomberg pada Rabu (17/6/2020), indeks Kospi Korea Selatan bergerak volatile sebelum ditutup menguat sebesar 0,14 persen. Tensi hubungan Korea Selatan dan Korea Utara menjadi faktor utama pergerakan saham ini.

Penguatan juga dialami oleh indeks S&P/ASX 200 Australia yang bergerak 0,83 persen ke zona hijau. Sementara itu, indeks Topix Jepang mengalami kontraksi sebesar 0,4 persen.

Salah satu pendorong pergerakan saham hari ini adalah data penjualan eceran AS yang mencatatkan lonjakan terbesar sepanjang sejarah serta pernyataan Gubernur bank sentral AS, The Fed, Jerome Powell terkait pemulihan ekonomi AS yang membutuhkan waktu cukup panjang.

Sementara itu, investor menyambut positif rencana Presiden AS, Donald Trump, yang akan mengeluarkan paket stimulus senilai US$1 triliun untuk sektor infrastruktur untuk memulihkan perekonomian AS dari pengaruh pandemi virus Corona. Hal ini juga didukung olehk langkah The Fed yang akan melanjutkan pembelian obligasi korporasi.

Di sisi lain, negara bagian Florida mencatatkan angka lonjakan kasus positif virus Corona terbesar sejak wabah ini dimulai. Tren serupa juga terjadi di Texas dan Beijing, China yang kembali menutup sekolahnya karena kekhawatiran munculnya penyebaran dalam jumlah besar.

“Ada banyak faktor ketidakpastian saat ini dan pasar saham telah bergerak sendiri yang menimbulkan kekhawatiran. Kita masih berada di tahap awal dan pemulihan ekonomi akan berjalan pelan dan panjang sehingga kami amat berhati-hati dalam mengelola portofolio klien,” jelas Managing Director Aspiriant LLC, Sandi Bragar.

Berikut adalah pergerakan pasar lainnya:

Mata Uang

  • Nilai Yen Jepang terpantau di 107,29 per dolar AS.
  • Nilai Euro terpantau di US$1,1282, naik 0,2 persen
  • Nilai Yuan berada di angka 7,0803 per dolar AS.

Obligasi

  • Imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun berada di posisi 0,74 persen.
  • Imbal hasil obligasi Australia tenor 10 tahun berada di posisi 0,91 persen.

Komoditas

  • Harga minyak West Texas Intermediate turun 1,5 persen ke US$37,80 per barel.
  • Harga emas terpantau di level US$1.727 per ounce.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper