Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bursa Asia Kompak Ditutup Menguat, Indeks Kospi Naik 5 Persen

Dilansir dari Bloomberg pada Selasa (16/6/2020), indeks Kospi Korea Selatan memimpin reli positif bursa Asia pagi ini dengan penguatan 5,28 persen disusul indeks Topix Jepang sebesar 4,09 persen. Sementara itu, kenaikan juga diikuti oleh indeks S&P/ASX 200 Australia sebanyak 3,89 persen.
Bursa Saham Korea Selatan./ Seong Joon Cho - Bloomberg
Bursa Saham Korea Selatan./ Seong Joon Cho - Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Bursa Asia terus menunjukkan penguatan hari ini seiring dengan kebijakan bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed) yang mendorong optimisme investor ditengah gelombang kedua kenaikan angka kasus positif virus corona.

Dilansir dari Bloomberg pada Selasa (16/6/2020), indeks Kospi Korea Selatan memimpin reli positif bursa Asia pagi ini dengan penguatan 5,28 persen disusul indeks Topix Jepang sebesar 4,09 persen. Sementara itu, kenaikan juga diikuti oleh indeks S&P/ASX 200 Australia sebanyak 3,89 persen.

Adapun, indeks Hang Seng Hong Kong juga turut menikmati penguatan ini sebesar 2,61 persen Adapun indeks berjangka S&P 500 juga naik 0,9 persen.

Faktor kenaikan bursa Asia didorong oleh kebijakan The Fed yang memutuskan untuk membeli obligasi korporasi secara terpisah. Pembelian obligasi ini akan dilakukan melalui program Secondary Market Corporate Credit Facility.

Sebelum digunakan untuk membeli obligasi korporasi, program ini kebanyakan melakukan pembelian exchange-traded funds. The Fed mengatakan program ini akan mengikuti indeks pasar obligasi korporasi AS yang juga telah dirancang secara kilat.

Sementara itu, kenaikan bursa Jepang juga didorong oleh program Bank of Japan yang akan meningkatkan pinjaman kepada perusahaan-perusahaan.

“Jumlah dan kecepatan ekspansi neraca The Fed akan menjadi bantalan untuk pasar modal dunia,” ujar Stephen Gallo, Head of European FX Strategy di BMO Capital Markets.

Penguatan pasar juga terjadi setelah manuver risk-off investor di tengah kenaikan angka kasus positif virus corona di sejumlah lokasi seperi Beijing, Tokyo, dan Florida. Setelah kenaikan pada bulan April dan Mei, investor mulai mempertimbangkan kembali dampak virus corona terhadap kegiatan ekonomi yang belum berjalan sepenuhnya.

Berikut adalah pergerakan pasar lainnya:

Mata Uang
Nilai Yen Jepang terpantau di 107,39 per dolar AS.
Nilai Euro terpantau naik 0,2 persen di US$1,1347.
Indeks Bloomberg Dollar Spot turun 0,3 persen.

Obligasi
Imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun naik 1 basis poin ke 0,73 persen.

Komoditas
Harga minyak Brent naik 0,1 persen ke US$39,74 per barel.
Harga emas terpantau di level US$1.727,47 per ounce.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper