Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bursa Asia Ngegas, IHSG Melambung 3,02 Persen ke Level 4.961

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG parkir di level 4.961,72 dengan lonjakan 145,38 poin atau 3,02 persen pada akhir sesi I dari level penutupan perdagangan sebelumnya.
Pengunjung menggunakan smarphone memotret layar monitor yang menampilkan pergerakan perdagangan harga saham di lantai PT Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Kamis (12/3/2020). Dalam perdagangan saham sesi, Kamis (12/3/2020), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi 5,01 persen ke level 4.895,748 pada pukul 15:33 WIB. Secara otomatis, perdagangan di Bursa Efek Indonesia pun mengalami suspensi. Bisnis/Dedi Gunawan
Pengunjung menggunakan smarphone memotret layar monitor yang menampilkan pergerakan perdagangan harga saham di lantai PT Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Kamis (12/3/2020). Dalam perdagangan saham sesi, Kamis (12/3/2020), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi 5,01 persen ke level 4.895,748 pada pukul 15:33 WIB. Secara otomatis, perdagangan di Bursa Efek Indonesia pun mengalami suspensi. Bisnis/Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melambung lebih dari 3 persen pada akhir sesi I perdagangan hari ini, Selasa (16/6/2020).

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG parkir di level 4.961,72 dengan lonjakan 145,38 poin atau 3,02 persen pada akhir sesi I dari level penutupan perdagangan sebelumnya.

Pada perdagangan Senin (15/5/2020), IHSG ditutup di level 4.812,06 dengan pelemahan sebesar 1,4 persen atau 68,3 poin.

Indeks mulai bangkit dari pelemahannya dengan mengawali perdagangan Selasa melompat 2,46 persen atau 118,28 poin ke level 4.934,61. Sepanjang perdagangan hingga akhir sesi I, indeks bergerak dalam kisaran 4.821,47 – 4.966,81.

Tercatat 299 saham menguat, 115 saham melemah, dan 140 saham stagnan.

Seluruh 10 sektor dalam IHSG menetap di zona hijau, dipimpin finansial (+4,5 persen), aneka industri (+4,09 persen), infrastruktur (+3,2 persen), dan properti (+2,64 persen).

Head of Reasearch Mirae Asset Sekuritas Hariyanto Wijaya memaparkan bahwa pasar saham di Amerika Serikat ditutup di zona hijau pada akhir perdagangan Senin (15/6/2020) dan menghapus kerugian pada sesi perdagangan sebelumnya. Perbalikan arah tersebut terjadi setelah The Fed mengumumkan stimulus tambahan.

The Fed berencana membeli obligasi korporasi dalam jumlah tertentu di pasar sekunder. Hal itu berhasil menurunkan kekhawatiran pelaku pasar terkait dampak negatif penyebaran wabah Covid-19 gelombang kedua.

Di sisi lain, data ekonomi dari hasil produksi China pada Mei yang meningkat tajam sejak Desember kendati penjualan ritel menurun tetap direspons baik oleh pasar pagi ini.

Biro Statistik Nasional (NBS) mencatat output industri naik 4,4 persen pada Mei dari bulan yang sama tahun sebelumnya. Sementara itu, penjualan ritel turun 2,8 persen pada bulan tersebut, lebih tajam dibandingkan dengan proyeksi penurunan sebesar 2,3 persen.

Data tersebut menunjukkan bahwa ekonomi China terus keluar dari pelemahan yang disebabkan oleh pandemi virus corona, didukung oleh stimulus kebijakan berkelanjutan yang mendorong pertumbuhan kredit.

“Kami perkirakan IHSG akan bergerak konsolidasi hari ini,” tulis Hariyanto dalam riset hariannya, Selasa (16/6/2020).

Bersama IHSG, sejumlah indeks saham lain di Asia membukukan kenaikan tajam, antara lain indeks Nikkei 225 Jepang (+4,09 persen), Kospi Korea Selatan (+4,25 persen), dan ASP/ASX 200 Australia (+4,19 persen).

Di China, indeks Shanghai Composite dan CSI 300 pun menguat 0,87 persen dan 0,89 persen masing-masing. Adapun, indeks Hang Seng Hong Kong melonjak 2,95 persen dan indeks Taiex Taiwan naik tajam 1,76 persen.

Secara keseluruhan, bursa Asia melonjak dari penurunan terbesarnya sejak Maret setelah laporan tentang rencana stimulus moneter dan fiskal AS menguatkan sentimen investor dalam menghadapi kekhawatiran atas gelombang kedua Covid-19.

"Ukuran dan laju ekspansi neraca Fed adalah sesuatu yang akan meletakkan dasar di bawah pasar saham global,” ujar Kepala strategi FX Eropa di BMO Capital Markets, Stephen Gallo, dikutip dari Bloomberg.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper