Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kinerja Keuangan Telkom (TLKM) Masih Kokoh, Pefindo Tegaskan Peringkat AAA

Peringkat dan outlook yang disandang Telkom mencerminkan posisi bisnis perusahaan yang superior, didukung oleh diversifikasi bisnis dan jaringan yang luas. Selain itu, Telkom juga memiliki arus proteksi kas yang yang kuat dengan permodalan sangat solid.
Gedung perkantoran Telkom Landmark Tower di bilangan Gatot Subroto. /tlt.co.id
Gedung perkantoran Telkom Landmark Tower di bilangan Gatot Subroto. /tlt.co.id

Bisnis.com,JAKARTA— PT Pemeringkat Efek Indonesia menegaskan peringkat kredit idAAA dan outlook stabil untuk PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk.

Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menegaskan peringkat idAAA terhadap perusahaan bersandi saham TLKM tersebut. Hasil pemeringkatan yang sama juga ditegaskan untuk Obligasi II Seri B Tahun 2010, Obligasi Berkelanjutan I Tahun I Tahun 2015, dan Medium Term Notes (MTN) I Tahun 2018.

Pada saat yang sama, Pefindo juga menegaskan peringkat idAAA terhadap MTN I Tahun 2018 Seri B senilai Rp200 miliar dan peringkat idAAA(sy) terhadap MTN Syariah Ijarah I Tahun 2018 Seri B senilai Rp296 miliar yang akan jatuh tempo pada September 2020. Perseroan akan berencana melunasi kedua instrumen itu dengan menggunakan kas internal.

Analis Pefindo Niken Indriarsih dan Qorri Aina menjelaskan bahwa obligor berperingkat idAAA merupakan yang tertinggi diberikan oleh Pefindo. Kemampuan obligasi dengan peringkat itu untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjangnya, relatif terhadap obligasi Indonesia lainnya, adalah superior.

“Peringkat mencerminkan posisi bisnis perusahaan yang superior didukung dengan bisnis yang terdiversifikasi dan jaringan yang luas, marjin profitabilitas yang kuat, dan ukuran proteksi arus kas yang sangat kuat didukung oleh struktur permodalan yang sangat konservatif,” tulis Tim Analis Pefindo melalui siaran pers, Senin (15/6/2020).

Kendati demikian, Pefindo menggarisbawahi peringkat TLKM dibatasi oleh persaingan dalam industri telekomunikasi. Namun, emiten telekomunikasi itu diprediksi tetap unggul dalam jangka pendek hingga menengah.

“TLKM didukung dengan infrastruktur dan jaringan yang mapan sebagai keunggulan kompetitif yang penting dalam bisnis telekomunikasi,” ujar Pefindo.

Pefindo dapat menurunkan peringkat TLKM jika dalam pandangan kompetisi semakin ketat atau investasi pada masa depan berdampak buruk terhadap profil bisnis dan keuangan perusahaan. Akan tetapi, industri telekomunikasi dinilai memiliki eksposur rendah terhadap isu Covid-19.

“Namun, pemain di industri mungkin masih mendapatkan dampak tidak langsung seperti jangka waktu pembayaran yang lebih lama dari pelanggan yang mengalami kesulitan keuangan dan daya beli yang lebih rendah sebagai dampak dari Covid-19,” imbuh Pefindo.

Sepanjang 2019, emiten bersandi saham TLKM itu membukukan pendapatan Rp135,56 triliun, naik 3,66 persen secara tahunan. Dari jumlah itu,  TLKM mampu membukukan laba bersih Rp18,66 triliun pada 2019. Pencapaian itu tumbuh 3,50 persen dari Rp18,03 triliun periode 2018.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rivki Maulana

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper