Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kinerja Wijaya Karya (WIKA) Melempem, Begini Rekomendasi RHB Sekuritas

RHB Sekuritas tetap mempertahankan rekomendasi "Buy" untuk saham WIKA. Kinerja WIKA hingga akhir Maret 2020 disebut sesuai dengan ekspektasi. Di samping itu, valuasi saham WIKA masih terbilang murah.
GEDUNG BUMN WIJAYA KARYA. Bisnis/Arief Hermawan P
GEDUNG BUMN WIJAYA KARYA. Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA – Meskipun kinerja PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. menurun signifikan, PT RHB Sekuritas Indonesia tetap mempertahankan rekomendasi beli (buy) dan mengerek target harga saham emiten berkode WIKA tersebut.

WIKA  membukukan laba bersih Rp99 miliar, turun 65,3 persen pada kuartal I/2020. Analis RHB Sekuritas Andrey Wijaya mengatakan kinerja tersebut masih sejalan dengan ekspektasi.

“Realisasi laba tersebut mencapai 8 persen dari estimasi kami untuk laba perseroan pada 2020. Cukup sejalan dengan ekspektasi kami terhadap kinerja kuartal I/2020,” tulisnya dalam laporan riset yang dikutip Bisnis, Senin (15/6/2020).

Dia mengatakan kinerja tersebut belum terlalu menggambarkan dampak pandemi Covid-19 terhadap kinerja perusahaan. Dampak wabah itu diperkirakan akan lebih nyata pada kuartal II/2020, seiring dengan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang dilakukan pada April—Mei.

Dia menjelaskan dampak kebijakan tersebut membuat banyak kegiatan operasional pembangunan terhenti. Menurutnya, dampak pandemi baru akan berkurang mulai semester II/2020.

Meski begitu, dia menjelaskan dalam kondisi penurunan kinerja, Wijaya Karya masih mampu mempertahankan margin laba kotor. Hal ini terjadi berkat upaya penurunan beban pokok 36,3 persen guna mengimbangi pendapatan yang turun 35,4 persen.

“Hal ini membuat Wijaya Karya mampu mempertahankan margin laba kotornya tetap stabil di level 12,1 persen, bahkan lebih tinggi dari posisi kuartal I/2019 sebesar 11 persen,” katanya.

Selain itu, perseroan juga mampu mempertahankan margin earning before interest and tax (EBIT) di level 11,1 persen, meningkat dari posisi 10,2 persen pada kuartal I tahun sebelumnya. Hal ini terjadi berkat pertumbuhan bagian laba atas ventura bersama sebesar 23,7 persen, menjadi Rp154 miliar.

Meski begitu, margin laba bersih perseroan mengalami penurunan, dari 4,4 persen menjadi 3,6 persen. Hal ini terjadi karena beban penurunan nilai instrumen keuangan dari penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 71.

Dia menyatakan bahwa tantangan pada tahun ini tidak akan segera surut. Masih ada potensi masalah baru dari bujet pemerintah yang berpotensi menurun, khususnya untuk belanja infrastruktur. Namun, dia optimistis jajaran direksi baru perseroan siap untuk menghadapi hal tersebut.

“Manajemen Wika yang baru, bersama dengan Direktur Utama Agung Budi Waskito—yang baru diangkat—akan memimpin perusahaan melewati berbagai tantangan ke depannya,” ujarnya.

Dari sisi valuasi, menurutnya saat ini saham WIKA diperdagangkan pada harga yang relatif murah. Hal itu terlihat dari posisi P/E yang lebih rendah dari rata-rata forward P/E WIKA 10 tahun di kisaran 14,4x.

Dengan demikian, dia mempertahankan rekomendasi beli untuk WIKA dan meningkatkan target harga menjadi Rp1.850 per saham. Target ini lebih tinggi 35 persen dari proyeksi sebelumnya.

Menurutnya, potensi penurunan harga ke depan semakin kecil, karena secara umum investor mulai kembali menaruh kepercayaan pada saham-saham di Bursa Efek Indonesia. Salah satu pendorongnya adalah sentimen rencana relaksasi PSBB.

Pada perdagangan hari ini, WIKA sempat menguat hingga Rp1.350 per saham pada hari ini, sebelum jatuh ke level Rp1.255 per saham. Hingga akhir perdagangan, saham WIKA ditutup melemah 0,79 persen ke posisi 1.250.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rivki Maulana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper