Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Produk Pasar Modal Syariah Masih Menjanjikan

Pasar modal syariah memiliki keunggulan seperti kontrol risiko hingga volatilitas yang tidak terlalu tinggi.
Karyawan melintas di dekat layar elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (9/6/2020). Bisnis/Arief Hermawan P
Karyawan melintas di dekat layar elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (9/6/2020). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA - Kinerja pasar modal syariah berpotensi mengalami peningkatan seiring adanya kontrol risiko terhadap saham-saham yang syariah.

Sepanjang tahun berjalan, kinerja  Jakarta Islamic Index (JII) terkoreksi 23,45 persen menuju level 535,4 pada penutupan perdagangan Jumat (12/6/2020). Sementara itu, Indonesa Sharia Stock Index (ISSI) terkoreksi 22,5 persen menuju 146,05. 

Budi Hikmat, Chief Economist & Director for investment Strategy PT Bahana TCW Investment, mengungkapkan saat ini merupakan waktu bagi para investor di pasar modal syariah untuk menambah portofolio atau asetnya.

Para investor di pasar modal – termasuk syariah - masih bisa tetap menambah portofolio atau asetnya lantaran belum banyak reli yang terjadi di pasar modal dalam negeri dibandingkan dengan bursa internasional.

“Produk-produk pasar modal syariah memiliki keunggulan seperti risk control, ethical investment, dan less volatile,” ungkap Budi baru-baru ini.

Dia mengungkapkan bahwa saat ini adalah waktu yang  tepat untuk mengurangi cash-cash, dan bisa mulai masuk ke SBN syariah – bisa saja yang mau diluncurkan oleh pemerintah – atau produk reksa dana syariah masyarakat ekonomi syariah.

Produk obligasi terus mengalami kenaikan lantaran bond yield di luar negeri rendah, dan saat ini baru sedikit jumlah asing yang kembali lagi ke pasar modal Indonesia. “Saya mendorong investor, apalagi milenial, untuk segera investasi,” katanya.

Asing, secara keseluruhan tertarik dengan produk-produk pasar modal di dalam negeri, dan tidak peduli syariah atau non syariah – yang mereka lihat adalah imbal hasil dari produk investasi yang mereka beli.

Bagi investor pemula, dia menuturkan dapat masuk ke pasar modal syariah secara bertahap, dan dapat melalui reksa dana syariah. Dia merekomendasikan sektor infrasturktur dan consumer goods.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper