Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dolar AS Lesu, Indeks S&P 500 Perpanjang Rally di Awal Dagang

Bursa saham Amerika Serikat menguat pada awal perdagangan hari ini, Senin (8/6/2020), sedangkan obligasi melemah bersama dolar AS di tengah meningkatnya optimisme pemulihan ekonomi seiring dengan pelonggaran lockdown.
Marka jalan di dekat New York Stock Exchange (NYSE) di Manhattan, New York City/REUTERS/Andrew Kelly
Marka jalan di dekat New York Stock Exchange (NYSE) di Manhattan, New York City/REUTERS/Andrew Kelly

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Amerika Serikat menguat pada awal perdagangan hari ini, Senin (8/6/2020), sedangkan obligasi melemah bersama dolar AS di tengah meningkatnya optimisme pemulihan ekonomi seiring dengan pelonggaran lockdown.

Berdasarkan data Bloomberg, indeks saham acuan S&P 500 naik 0,39 persen atau 12,45 poin ke level 3.206,38 pada pukul 08.54 pagi waktu New York.

Adapun indeks Dow Jones Industrial Average menguat 0,79 persen atau 213,65 poin ke posisi 27.324,63. Meski demikian indeks Nasdaq Composite terkoreksi 0,30 persen atau 28,99 poin ke level 9.785,09.

Indeks S&P 500 memperpanjang rally-nya dari level terendah tahun ini menjadi lebih dari 40 persen dan berada di jalur untuk menghapus koreksi yang dibukukan sepanjang tahun ini.

Saham Gilead Sciences Inc., produsen satu-satunya pengobatan virus corona yang disetujui AS, melonjak ketika Bloomberg News melaporkan bahwa AstraZeneca Plc. telah melakukan pendekatan pendahuluan.

Saham Noble Energy Inc. juga melonjak setelah OPEC dan aliansinya sepakat untuk memperpanjang pembatasan produksi minyak mentah selama satu bulan tambahan, meskipun Arab Saudi mengisyaratkan tidak akan melanjutkan dengan pembatasan tambahan yang lebih dalam setelah Juni.

Trader ramai-ramai mendorong nilai ekuitas AS karena banyak wilayah di Negeri Paman Sam mengakhiri lockdown yang telah membuat ekonomi AS mandek.

Laporan pekerjaan di Amerika Serikat untuk bulan Mei yang lebih kuat dari perkiraan dan perjanjian OPEC+ untuk perpanjangan pemangkasan output selama 1 bulan lebih lanjut dapat menambah optimisme tentang prospek pemulihan ekonomi global, sehingga menopang aset-aset berisiko.

“Selama data membaik dan pasar memiliki arus likuiditas di belakangnya, pasar mungkin akan terus naik. Saya tidak akan bertaruh melawan ekuitas pada titik ini,” ujar manajer portofolio dan managing director di QMA, Ed Campbell, dikutip dari Bloomberg.

Sementara itu, Bloomberg Dollar Spot Index turun 0,4 persen menuju rangkaian penurunan terpanjangnya dalam hampir satu dekade dan kembali ke level sebelum krisis virus corona memicu pelarian ke aset-aset safe haven.

Pergerakan dolar AS selanjutnya akan tergantung pada bank sentral Federal Reserve AS, yang mungkin akan menyambut semua tanda pemulihan dalam pernyataannya pada akhir pertemuan kebijakan pekan ini.

Sejalan dengan pergerakan bursa AS, indeks Stoxx Europe 600 bergerak fluktuatif dan indeks MSCI Asia Pacific Index menanjak 0,9 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper