Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pekan Depan, IHSG Diramal Tembus Level 5.000

Berdasarkan indikator dalam analisis teknikal, penguatan rupiah diprediksi berlanjut. Sepanjang pekan ini, IHSG mencetak kenaikan 4,08 persen ke posisi 4.947,78
Karyawati beraktivitas di sekitar logo PT Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Kamis (4/6/2020). Bisnis/Arief Hermawan P
Karyawati beraktivitas di sekitar logo PT Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Kamis (4/6/2020). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan bakal melanjutkan tren penguatan (bullish) hingga menyentuh level  5.097 pada pekan kedua Juni 2020.

Analis Binaartha Sekuritas Nafan Aji mengatakan pada pekan pertama Juni 2020, IHSG berhasil ditutup menguat 0,63 persen ke level 4947. Menurutnya, berdasarkan rasio fibonacci level support atau batas penurunan harga pertama maupun kedua memiliki rentang pada 4865 sampai 4778.

Sementara itu, resistance batas kenaikan harga pertama maupun kedua memiliki rentang  pada 4.975 hingga 5.097. Nafan menambahkan beberapa indikator dalam analis teknikal juga menunjukkan IHSG berada dalam area positif. 

“Ada potensi bullish continuation pada pergerakan IHSG sehingga berpeluang menuju ke area resistance,” katanya dalam laporan riset, Sabtu (6/6/2020).

Nafan merekomendasikan beberapa saham pilihan seperti PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. (TBIG) dengan target Rp1.115. 

Selain itu juga PT HM Sampoerna Tbk. (HMSO) dengan target harga Rp1.795. Saham produsen rokok merek Dji Sam Soe ini dinilai masih memiliki peluang penguatan berdasarkan indikator moving average 20.

Sementara itu, Direktur Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya berpendapat sebaliknya. Menurutnya IHSG terlihat sedang bergerak terkonsolidasi pasca mengalami kenaikan pada beberapa hari sebelumnya.

“Rentang konsolidasi terlihat telah tergeser yang juga ditopang oleh mulai kembalinya capital inflow ke dalam pasar modal Indonesia. Namun, peluang tekanan masih terlihat belum akan berakhir sehingga momentum koreksi wajar masih dapat dimanfaatkan oleh investor untuk melakukan akumulasi pembelian dengan target jangka pendek,” katanya.

Menurutnya IHSG berpotensi melemah ke level support 4.711 sedangkan level resistance sekitar 4.998. William merekomendasikan beberapa saham seperti PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA), PT Wijaya Karya Tbk. (WIKA) serta PT PP Tbk. (PTPP).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Pandu Gumilar
Editor : Rivki Maulana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper