Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sentimen New Normal Bikin Harga Emas Tersungkur

Pembukaan kembali kegiatan ekonomi di sejumlah negara membuat banyak pelaku pasar mencoba kembali masuk ke pasar-pasar berisiko.Walhasil, permintaan emas yang tergolong aset aman turun sehingga mempengaruhi harga jual.
Pramuniaga menunjukkan emas batangan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) di sebuah gerai emas di Malang, Jawa Timur, Senin (6/1/2020)./ ANTARA - Ari Bowo Sucipto
Pramuniaga menunjukkan emas batangan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) di sebuah gerai emas di Malang, Jawa Timur, Senin (6/1/2020)./ ANTARA - Ari Bowo Sucipto

Bisnis.com, JAKARTA - Harga emas terpantau melemah dan belum bisa lepas dari tekanan sejak awal perdagangan Jumat (5/6/2020).

Hingga pukul 15.00 WIB, harga emas Comex untuk kontrak Agustus 2020 melemah 14,5 poin atau 0,84 persen ke level US$1.712,90 per troy ounce. Sementara itu, indeks dolar AS terpantau melemah 0,07 persen atau 0,064 poin ke level 96,613 pada pukul 14.55 WIB.

Sementara itu, harga emas batangan yang dijual di Pegadaian pada hari ini juga terpantau lebih rendah dibandingkan dengan posisi Kamis (4/6/2020).

Berdasarkan informasi dari aplikasi Pegadaian Digital Service, harga emas batangan Galeri 24 untuk ukuran terkecil 0,5 gram dipatok dengan harga Rp499.000, tidak berubah dibandingkan dengan posisi kemarin.

Terkait hal tersebut Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan, penurunan harga emas berkaitan dengan sentimen positif di pasar keuangan. Pembukaan kembali kegiatan ekonomi di sejumlah negara membuat banyak pelaku pasar mencoba kembali masuk ke pasar-pasar berisiko.

“Hal ini membuat aset-aset aman seperti emas sedikit ditinggalkan,” jelasnya saat dihubungi pada Jumat (5/6/2020).

Meski demikian, ia mengatakan harga emas juga tertolong dengan banyaknya stimulus-stimulus yang diberikan oleh bank sentral dan pemerintah sejumlah negara. Hal ini dinilai menjadi salah satu alasan mengapa harga emas tidak turun dibawah level US$1.700 per troy ounce.

“Rilis data ketenagakerjaan AS pada hari ini juga akan mempengaruhi pergerakan emas. Apabila lebih buruk dari ekspektasi, harga emas diperkirakan masih dapat naik,” imbuhnya.

Sementara itu, ia memperkirakan pergerakan harga emas pada pekan depan kemungkinan masih akan terus mencoba bertahan di level US$1.700 per troy ounce. Ia mengatakan, rapat yang akan dilakukan Bank Sentral AS, The Federal Reserve, pada Kamis depan berpotensi jadi katalis positif untuk harga emas.

Ariston memproyeksikan level support harga emas pekan depan di angka US$1.670 per troy ounce dan level resistance sebesar US$1.740 per troy ounce.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper