Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Tetap di Zona Hijau, Saham-Saham Ini Laris Diborong Asing

Saham PT Bank Central Asia (BBC) menjadi incaran utama para investor asing. Hingga penutupan sesi pertama, saham BBCA mencatatkan net foreign buy sebesar Rp423,7 miliar. Hasil tersebut membawa nilai saham BBCA naik 1,73 persen ke Rp29.400.
Pegawai melintas di depan layar monitor perdagangan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Rabu (3/6/2020). Bisnis/Abdurachman
Pegawai melintas di depan layar monitor perdagangan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Rabu (3/6/2020). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan tren positifnya dengan menutup perdagangan sesi pertama di zona hijau.

Berdasarkan data Bloomberg, pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) parkir di level 4.983,19 dengan penguatan 42,18 poin atau 0,85 persen pada akhir sesi I dari level penutupan perdagangan sebelumnya.

Pada perdagangan Rabu (3/6/2020), IHSG ditutup di level 4.941,01 dengan lonjakan 1,93 persen atau 93,50 poin, reli kenaikan hari keenam beruntun sejak perdagangan Selasa (26/5/2020).

Penguatan indeks berlanjut dan sempat mengencang hingga menembus level 5.000 pada awal perdagangan Kamis (5/6). Sepanjang perdagangan hingga akhir sesi I, indeks bergerak fluktuatif dalam kisaran 4.941,06 – 5.014,76.

Dari pergerakan emiten, saham PT Bank Central Asia (BBC) menjadi incaran utama para investor asing. Hingga penutupan sesi pertama, saham BBCA mencatatkan net foreign buy sebesar Rp423,7 miliar. Hasil tersebut membawa nilai saham BBCA naik 1,73 persen ke Rp29.400.

Saham lain yang laris diborong investor asing adalah PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. Emiten berkode saham TLKM itu membukukan angka beli bersih Rp57,5 miliar oleh investor asing dengan pertumbuhan harga 1,82 persen ke Rp3.350 per saham.

Selanjutnya, saham emiten perbankan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. juga cukup diminati para investor. Perusahaan berkode saham BBRI tersebut mencetak net buy oleh investor asing sebanyak Rp16,1 miliar. Adapun harga saham BBRI juga ikut naik ke posisi Rp3.110, atau naik 0,32 persen.

Analis Binaartha Sekuritas Nafan Aji Gusta mengatakan, skenario kondisi normal yang baru memberikan dampak psikologis positif bagi para pelaku pasar menjadi lebih optimistis. Hal ini juga didukung dengan rilis data-data inflasi yang masih stabil.

“Perkembangan di China juga menjadi katalis positif karena manufaktur dan industri jasanya menunjukkan sinyal ekspansif,” katanya saat dihubungi pada Kamis (4/6/2020).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper