Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

New Normal Siap Dimulai, Begini Proyeksi Kinerja Wijaya Karya (WIKA)

Wijaya Karya menilai kenormalan baru atau new normal akan berdampak positif terhadap sektor konstruksi. Namun, seberapa besar dampaknya belum bisa diukur. Perseroan tetap mengincar sejumlah proyek potensial, terutama proyek dari pemerintah dan proyek di segmen engineering, procurement, and construction (EPC).
GEDUNG BUMN WIJAYA KARYA. Bisnis/Arief Hermawan P
GEDUNG BUMN WIJAYA KARYA. Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA – PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. mengatakan bahwa skenario new normal atau kenormalan baru diharapkan dapat membawa dampak positif terhadap perekonomian, termasuk sektor konstruksi.

Sekretaris Perusahaan Wijaya Karya Mahendra Vijaya menyampaikan kenormalan akan membawa angin segar bagi kegiatan usaha. Saat perekonomian menggeliat, banyak lapangan usaha yang mendapat manfaat. 

“Misal, owner-owner proyek yang tadinya likuiditasnya mepet, jadi punya pemasukan lagi, karena punya uang jadi proyeknya lanjut.Kami juga bisa lanjut kerja kencang lagi,” katanya kepada Bisnis, Kamis (4/6/2020).

Namun demikian, untuk memastikan seberapa besar dampak dari kenormalan baru ini masih diperlukan kajian lebih dalam. Tidak hanya mempertimbangkan kesiapan operasional perseroan, tetapi juga kesiapan dari pembayaran pemilik proyek.

Meski begitu, tanpa kenormalan baru pun, ada beberapa proyek yang tetap dapat diharapkan menjadi pendorong pendapatan. Proyek-proyek ini, khususnya berasal dari pemerintah dan proyek dari sektor engineering, procurement, and construction (EPC).

Menyikapi pandemi pada tahun ini, perseroan juga akan mempertajam fokus rencana proyek-proyek investasi pada tahun ini. Dia mengatakan investasi akan difokuskan pada proyek yang memiliki payback period dan internal rate of return (IRR) tinggi.

“Sasaran kami masih sektor energi dan industri, sekitar 50 persen sampai 60 persen. Dua sektor ini lebih menjanjikan untuk investasi. Sisanya, baru ke infrastruktur dan properti,” katanya.

Pada tahun ini perseroan menargetkan belanja modal atau capital expenditure (Capex) sebesar Rp11,5 triliun. Adapun dari sisi kontrak baru, perseroan menargetkan pertumbuhan sedikitnya Rp65 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rivki Maulana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper