Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Antisipasi New Normal, Waskita Karya (WSKT) Percepat Pengerjaan Proyek

Direktur Keuangan Waskita Karya Haris Gunawan menyampaikan bahwa penerapan normal baru atau new normal diharapkan dapat membawa dampak positif bagi perseroan, khususnya untuk mempercepat pengerjaan proyek yang tertunda.
Pekerja pabrik menyusun bagian menara saluran tegangan ekstra tinggi (SUTT) yang baru saja di olah dari baja canai panas (HCR) di pabrik PT Waskita Karya Infrastruktur. Pabrik tersebut memiliki kapasitas produksi bagian menara SUTET 48.000 ton per tahun.
Pekerja pabrik menyusun bagian menara saluran tegangan ekstra tinggi (SUTT) yang baru saja di olah dari baja canai panas (HCR) di pabrik PT Waskita Karya Infrastruktur. Pabrik tersebut memiliki kapasitas produksi bagian menara SUTET 48.000 ton per tahun.

Bisnis.com, JAKARTA – PT Waskita Karya (Persero) Tbk. menyiapkan standar protokol Covid-19 sebagai persiapan menyambut penerapan new normal untuk kembali menggenjot proses produksi pada tahun ini.

Direktur Keuangan Waskita Karya Haris Gunawan menyampaikan bahwa penerapan normal baru atau new normal diharapkan dapat membawa dampak positif bagi perseroan, khususnya untuk mempercepat pengerjaan proyek yang tertunda.

“Harapannya dengan new normal, kami bisa speed up kembali proyek-proyek Waskita, tentunya dengan standar protokol Covid-19, dan kami sudah memiliki panduan protokol untuk itu,” katanya kepada Bisnis, Kamis (4/6/2020).

Perseroan telah menyiapkan strategi dan protokol work from office untuk menjalani skenario normal baru. Perseroan juga telah membentuk tim khusus yang ditugaskan merumuskan persiapan menuju skenario tersebut.

Director of Pengembangan Bisnis & QSHE Waskita Karya Fery Hendriyanto menjelaskan protokol tersebut di antaranya meliputi perlindungan pegawai dan keluarga, perlindungan pekerja, rekanan, pemasok, mitra kerja dan stakeholder lain, serta protokol pengelolaan proyek dan unit usaha.

“Secara umum kami sampaikan PT Waskita Karya (Persero) Tbk siap 100% dalam menghadapi The New Normal, sesuai hasil penilaian readiness oleh Kementerian BUMN dengan nilai Task Force 10 persen, Protokol 70 persen, dan Sosialisasi 20 persen,” katanya melalui keterangan resmi, Kamis (4/6/2020).

Dia menjelaskan aktifitas kerja WFO dan percepatan pelaksanaan sistem new normal di kantor pusat, division, dan kantor non proyek lainnya, secara efektif dilaksanakan mulai 2 Juni 2020.

Sementara itu, pelaksanaannya di lingkungan proyek tetap dilakukan dengan mengacu pada protokol kesehatan covid-19 yang ketat sejak tanggal 26 Mei 2020 dengan sebelumnya tidak melakukan mudik Idulfitri 1441 H/2020 M.

Protokol yang disiapkan, diantaranya meliputi sinkronisasi WFO-WFH, protokol tanggap darurat penanganan bagi pegawai yang terpapar Covid-19, protokol perjalanan dinas, serta protokol transformasi digital di era normal baru.

Dia menyatakan protokol tersebut diharapkan dapat menjadi panduan Perseroan dalam membantu upaya pemerintah dan BUMN dalam menggerakkan perekonomian nasional kembali setelah terdampak Covid-19. Protokol ini juga diharapkan dapat mendorong efektivitas dan produktivitas kerja serta kesehatan pegawai.

Adapun syarat-syarat Work From Office The New Normal perseroan, salah satunya pegawai yang masuk harus dalam kondisi sehat dan lolos screening kriteria kesehatan hasil rapid test ataupun swab.

Selain itu, pegawai harus disiplin dalam menjalankan protokol pencegahan Covid-19 dengan menjaga jarak kerja antar pegawai minimal satu setengah (1,5) meter, wajib menggunakan masker, dan rajin mencuci tangan atau menggunakan hand sanitizer ketika berada di kantor.

Perseroan juga menyediakan dan mengatur penggunaan sarana dan prasarana kantor untuk melindungi pegawai, pekerja, mitra kerja, rekanan, pemasok, dan stakeholder lainnya.

Protokol Kesehatan dijalankan dengan ketat dengan mewajibkan pengukuran suhu tubuh, penggunaan masker, dan pemakaian hand sanitizer bagi para pegawai yang datang ke kantor .

Pelaksanaan skenario normal baru juga didukung dengan  menyiapkan strategi digitalisasi pada semua aktivitas operasi sistem IT yang terintegrasi WIDE (Waskita Integrated Digital Enterprise). Hal ini juga meliputi implementasi ERP SAP S/4 HANA, proses pengadaan dengan WAVE (Waskita Application Vendor Excellence).

Untuk komunikasi dengan tamu, lanjutnya Perseroan mengutamakan pertemuan dengan pihak eksternal secara online. Hal ini akan didorong dengan menggunakan layanan media dan aplikasi konferensi video.

Sebelumnya, perseroan memperkirakan memperkirakan dampak dari pembatasan sejumlah proyek selama masa pandemi akan membuat kinerja menurun. Hingga Maret—April, pendapatan diperkirakan turun sebesar 25 persen—50 persen, sementara laba bersih diestimasi turun 75 persen.

Guna meminimalisasi dampak pandemi, perseroan mempersiapkan sejumlah strategi khususnya untuk mendukung kondisi keuangan. Salah satunya dengan memastikan target aruas kas penerimaan tahun ini.

“Perseroan memastikan target kas masuk tahun ini yang berasal dari pembayaran proyek maupun pengembalian piutang dana talangan tanah dapat diperoleh tepat waktu,” tulis manajemen dalam keterbukaan informasi, beberapa waktu lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper