Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hore! Investor Asing Masuk Kembali, IHSG Siap Reli

Analis PT Kresna Securities Etta Rusdiana Putra mengatakan penguatan IHSG tidak terlepas dari kembali masuknya aliran modal asing di pasar saham. Hal itu seiring dengan ekspektasi pemulihan ekonomii terkait dengan pelonggaran kembali aktivitas.
Pengunjung memotret layar monitor perdagangan Indeks Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (27/7/2020). Bisnis/Abdurachman
Pengunjung memotret layar monitor perdagangan Indeks Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (27/7/2020). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA — Kembali masuknya aliran modal asing ke pasar saham membuat prospek penguatan indeks harga saham gabungan diprediksi dapat berlangsung dalam jangka menengah hingga panjang.

Berdasarkan data Bloomberg, indeks harga saham gabungan (IHSG) menguat 1,98 persen atau 93,895 poin ke level 4.847,507 pada penutupan perdagangan, Selasa (2/6/2020).

Sektor saham keuangan menjadi penopang penguatan IHSG dengan menguat 3,43 persen pada, Selasa (2/6/2020). Di posisi kedua, sektor saham pertambangan menempel dengan 2,6 persen.

Total nilai transaksi di pasar reguler, tunai, dan negosiasi mencapai Rp11,991 triliun. Investor asing mencetak net buy atau beli bersih Rp872,23 miliar hingga akhir sesi perdagangan.

Pada sesi perdagangan Selasa (2/6/2020), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) menjadi incaran utama investor asing dengan nilai net buy Rp659,2 miliar. PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) mengekor di urutan kedua dengan Rp169,3 miliar.

Adapun, PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) juga menjadi incaran investor asing atau menempati urutan ketiga daftar top net foreign buy dengan nilai Rp70 miliar.

Dalam sebulan terakhir, laju indeks telah menguat 7,41 persen. Pergerakan IHSG di zona hijau tidak terlepas dari aksi beli investor asing. dengan total nilai net foreign buy di pasar reguler, negosiasi, dan tunai mencapai Rp7,83 triliun.

Kendati demikian, IHSG masih belum mampu kembali ke level awal tahun ini. Tercatat, pergerakan indeks telah mengalami koreksi 23,05 persen secara year to date (ytd).

Berikut adalah 10 saham teraktif yang diperdagangkan oleh investor asing:
SahamVolume (lembar saham)
BBRI207.262.400
BNLI29.297.800
TLKM21.463.200
MDKA19.509.000
ADRO14.775.200
HMSP13.671.300
CTRA11.768.600
BEST11.323.000
LPKR10.704.000
BBRI207.262.400

Sumber: BEI

Analis PT Kresna Securities Etta Rusdiana Putra mengatakan penguatan IHSG tidak terlepas dari kembali masuknya aliran modal asing di pasar saham. Hal itu seiring dengan ekspektasi pemulihan ekonomii terkait dengan pelonggaran kembali aktivitas.

“Kami masih optimistis IHSG masih menguat untuk jangka menengah atau panjang,” ujarnya kepada Bisnis, Selasa (2/6/2020).

Secara terpisah, Direktur Anugrah Mega Investama Hans Kwee mengataan pelonggaran pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dengan konsep new normal jadi sentimen utama pendorong IHSG. Kendati demikian, pihaknya memperkirakan kondisi itu hanya berlangsung sementara.

“Mungkin [penguatan] sementara karena demand belum balik normal,” ujarnya.

Hans memprediksi IHSG berpeluang menguat pada awal pekan dan rawan aksi profit taking saat akhir pekan. Indeks berpotensi konsolidasi menguat pekan ini dengan support di level 4.700 sampai 4.541 dan resistan 4.800 sampai 4.975.

Tabel Kinerja Indeks Sektoral

Di lain pihak, Analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper Jordan mengatakan IHSG mampu menguat meskipun masih minim sentimen positif pada, Selasa (2/6/2020). Kondisi di Amerika Serikat menurutnya masih cukup mengkhawatirkan serta data manufaktur China masih cukup baik.

Dennies memprediksi IHSG menguat pada sesi, Rabu (3/6/2020). Secara teknikal, candlestick higher high dan higher low mengindikasikan potensi penguatan.

“Namun diperkirakan penguatan akan cukup terbatas di tengah banyaknya ketidakpastian akibat dari new normal dan kekhawatiran akibat kerusuhan di Amerika Serikat,” paparnya.

Dennies memprediksi IHSG akan bergerak dengan level support pertama 4.772 dan kedua 4.734. Selanjutnya, resistan pertama 4.903 dan kedua 4.959.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper