Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gelombang Protes Melanda AS, Bagaimana Prospek Harga Emas?

Permintaan akan aset safe haven seperti emas disebut akan menguat seiring gelombang protes yang belum memudar. Selain itu, stimulus The Fed yang besar akan membantu penguatan harga emas agar tetap stabil di atas US$1.700 per ounce.
Emas batangan./bloomberg
Emas batangan./bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Kekisruhan yang melanda Amerika Serikat sebagai buntut dari kematian George Floyd diperkirakan bakal mendorong kenaikan harga emas dan mata uang negara berkembang. 

Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan aksi protes dapat memicu harga emas naik. Pasalnya, kemarahan publik dapat meningkatkan kewaspadaan untuk menambah aset aman.

“Demo rusuh ini memicu kekhawatiran pasar akan prospek perekonomian AS jangka pendek sehingga kalau demo rusuh ini berlanjut bisa memicu harga emas menyentuh level tertinggi tahun ini di kisaran US$1765 per ounce,” katanya kepada Bisnis, Senin (1/6/2020).

Menurutnya permintaan akan aset safe haven seperti emas akan menguat seiring gelombang protes yang belum memudar. Selain itu, stimulus The Fed yang besar akan membantu penguatan harga emas agar tetap stabil di atas US$1.700 per ounce.

Selain itu, gelombang protes juga akan membuat nilai tukar dollar AS terhadap mata uang lainnya juga akan melemah. Menurutnya kematian dan aksi protes telah menjadi sentimen negatif bagi perekonomian Negeri Paman Sam itu meskipun hanya sementara.

“[Aksi protes kemungkinan] Akan melemahkan nilai tukar dolar AS sehingga rupiah mungkin bisa menguat ke level support Rp14.500 sampai dengan Rp14.450 dengan level resistance di kisaran Rp14.700,” sebutnya.

Pada perdagangan hari ini, harga emas Comex untuk kontrak Agustus 2020 sempat menyentuh level US$1.752 per troy ounce, mendekati level tertinggi dalam kurun waktu 90 hari terakhir pada 15 Mei 2020 lalu.

Sementara itu, harga emas di pasar spot terpantau naik 0,35 persen ke level US$1.736,33 pre troy ounce. Di saat yang sama indeks dolar AS tercatat turun 0,22 persen ke posisi 98.1320

Senada dengan Ariston, Analis Capital Futures Wahyu Laksono pun mengatakan kemarahan publik akan memicu penguatan harga emas dalam jangka pendek. Menurutnya harga emas bakal menguji level US$1.750 sampai dengan US$1.760 per ounce.

Oleh sebab itu menurutnya ini momen yang tepat untuk berinvestasi pada emas. Selain itu, Wahyu menambahkan kemarahan publik saat ini sangat mudah dipicu oleh isu sensitif.

“Pemerintah kita harus waspada dengan isu yang sensitif karena kerusuhan di Hongkong dan Amerika Serikat terjadi karena isu kecil tapi berpengaruh pada fundamental ekonomi dan politik,” katanya.

Sementara itu, sejumlah kota di AS menerapkan jam malam menyusul meluasnya skala aksi protes terkait kematian George Floyd, seorang warga kulit hitam yang meninggal usai ditangkap polisi.

BBC melansir Minggu (31/5) aksi protes besar-besaran terjadi di setidaknya 30 kota di seluruh AS. Los Angeles, California adalah salah satu yang mengalami situasi paling buruk.

Gubernur California Gavin Newsom mendeklarasikan kondisi darurat di Los Angeles dan memanggil Garda Nasional, tentara cadangan yang dapat dipanggil oleh presiden maupun Gubernur negara bagian untuk mengintervensi keadaan darurat di dalam negeri.

Jam malam ditetapkan berlangsung antara pukul 20.00-05.30 waktu setempat setelah toko-toko di kota itu dijarah dan kebakaran terjadi di sejumlah tempat. Ratusan orang telah ditahan terkait aksi protes ini.

Wali Kota Los Angeles Eric Garcetti menyatakan situasi saat ini merupakan yang terberat yang pernah dialaminya sejak kerusuhan besar pada 1992, yang dipicu oleh pemukulan seorang pekerja konstruksi kulit hitam bernama Rodney King oleh polisi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Pandu Gumilar
Editor : Rivki Maulana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper