Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham Indofood (INDF) Rebound, Indeks Bisnis-27 Perkasa

Indeks Bisnis-27 menguat 1,67 persen di awal perdagangan hari ini, Kamis (28/5/2020).
Pengunjung berada di dekat layar monitor perdagangan Indeks Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (27/7/2020). Bisnis/Abdurachman
Pengunjung berada di dekat layar monitor perdagangan Indeks Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (27/7/2020). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Bisnis-27 berhasil dibuka menguat pada awal perdagangan, Kamis (28/5/2020), sejalan dengan laju Indeks Harga Saham Gabunagn (IHSG) yang juga melesat.

Setelah dibuka pada level 397,192, indeks hasil kerjasama Bursa Efek Indonesia dan harian Bisnis Indonesia tersebut menguat 1,67 persen atau 6,65 poin ke level 403,837 pada pukul 09.11 WIB. Selang satu jam setelah perdagangan dibuka, indeks bertahan di posisi 407,49.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan sebelumnya, indeks Bisnis-27 pun mengalami kenaikan 0,29 persen atau 1,14 poin ke level 397,192

Dari 27 anggota konstituen indeks, 20 emiten terpantau menguat, sedang 1 emiten bergerak stagnan sementara 6 emiten lainnya berada dalam posisi melemah.

Penguatan indeks dipimpin oleh emiten konsumer PT Indofood Sukses Makmur Tbk. (INDF) yang berhasil rebound dengan kenaikan sebesar 5,8 persen atau 325 poin ke level Rp5.925.

Selain INDF, saham emiten perbankan PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) juga berhasil menopang indeks dengan kenaikan sebesar 5,14 persen atau 1.275 poin ke level Rp26.100.

Kendati demikian, saham PT XL Axiata Tbk. (EXCL) terpantau menjadi pemberat indeks pada awal perdagangan hari ini dengan penurunan sebesar 1,9 persen atau 50 poin ke level Rp2.580.

Berbeda dengan induknya INDF, saham entitas anaknya PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (ICBP) masih berada pada zona merah dengan koreksi sebesar 1,2 persen atau 100 poin ke level Rp8.225.

Untuk diketahui, saham ICBP terpantau terkoreksi selama tiga kali dalam minggu ini. Bahkan pada perdagangan dua hari sebelumnya, saham ICBP dan INDF terkena pemberlakuan auto reject bawah (ARB).

Pasar tampaknya bergejolak mendapati sentimen negatif yang mana ICBP pada pekan lalu mengumumkan akan mengakuisisi Grup Pinehill.

Head of Investment Infovesta Utama Wawan Hendrayana sebelumnya mengatakan, 

secara teknikal, sangat memungkinkan bagi keduanya untuk rebound mengingat koreksi saham keduanya sudah mencapai 13 persen dalam dua hari.

“Tetapi secara sentimen akuisisi yang dilakukan ICBP dipandang akan memberatkan kinerja perusahaan dalam jangka pendek. Dalam jangka panjang saat kinerja mulai normal, saham grup salim ini akan kembali ke nilai wajarnya, sehingga saat ini dapat dilihat sebagai kesempatan bottom fishing untuk investor long-term,” jelas Wawan kepada Bisnis, Rabu (27/5/2020) malam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper