Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kinerja Kuartal I/2020 : Harga Batu Bara Turun, Pendapatan Indika (INDY) Tergerus

Pendapatan Indika Energy (INDY) turun 8,5 persen pada kuartal I/2020 seiring penurunan harga jual batu bara. Perseroan akan fokus menjaga arus kas di tengah kondisi ekonomi yang melambat akibat dampak pandemi virus corona (Covid-19).
Aktivitas kontrak pertambangan PT Petrosea Tbk. Anak usaha Indika Energy ini memiliki pengalaman 48 tahun di bidang kontraktor pertambangan./petrosea.com
Aktivitas kontrak pertambangan PT Petrosea Tbk. Anak usaha Indika Energy ini memiliki pengalaman 48 tahun di bidang kontraktor pertambangan./petrosea.com

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten pertambangan PT Indika Energy Tbk. membukukan pendapatan sebanyak US$641,5 juta pada kuartal I/2020, turun 8,5 persen secara tahunan (year on year/yoy). Penurunan pendapatan menjadi salah satu penyebab perseroan menderita kerugian di periode tiga bulan pertama 2020.

Penurunan pendapatan Indika disebabkan oleh kontribusi anak usaha PT Kideco Jaya Agung yang menurun. Kideco mencetak pendapatan sebanyak US$376,4 juta pada kuartal I/2020, turun 8,2 persen dibandingkan posisi kuartal I/2019.

Penurunan pendapatan tak lepas dari harga jual batu bara yang juga lungsur. Harga jual pada periode tiga bulan 2020 mencapai US$43 per ton, lebih rendah dari periode tiga bulan 2019 sebesar US$45,7 per ton.

Sementara itu, pendapatan anak usaha lain,  PT Petrosea Tbk. (PTRO) juga turun 10,1 persen menjadi US$103,6 juta di kuartal I/2020. Pendapatan PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk. (MBSS) juga lungsur 21,6 persen menjadi US$16,4 juta. Adapun pendapatan PT Tripatra Engineers and Contractors (Tripatra) meningkat 4 persen menjadi US$100,3 juta.

Azis Armand, Wakil Direktur Utama Indika Energy mengatakan pandemi virus corona (Covid-19) membuat perekonomian global melambat dan berimbas pada sektor pertambangan. Dia menambahkan, perseroan berada dalam posisi keuangan yang sehat yang mana pada akhir kuartal I/2020 mash memiliki kas dan setara kas US$728,2 juta.

 “Di tengah kondisi perekonomian dan industri yang menantang, prioritas kami adalah menjaga posisi kas dan optimalisasi belanja modal,” katanya melalui siaran pers, Kamis (28/5/2020).

Azis mengatakan perseroan juga terus fokus menjaga efisiensi produksi dan mengendalikan biaya operasional. Sepanjang triwulan pertama perseroan memproduksi 9,3 juta ton batubara yang terdiri dari Kideco yang menghasilkan 8,8 juta ton dan PT Multi Tambangjaya Utama (MUTU) yang memproduksi 500 ribu ton.

Sepanjang kuartal I/2020, perseroan mencatat laba kotor sebesar US$104,9 juta – menurun 10,8 persen dibandingkan kuartal I/2019. Kemudian laba operasi perseroan turun 16,9 persen menjadi US$68,7 juta.

Dengan adanya biaya bunga ditambah kerugian kurs mata uang asing yang sebagian besar unrealized, perseroan membukukan rugi yang diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk sebesar US$21,0 juta.  Posisi rugi tersebut berbanding terbalik dibandingkan dengan kuartal I/2019 yang masih mencetak laba US$11,7 juta.

Belanja Modal

Di sisi lain, sepanjang 3 bulan pertama tahun 2020, perseroan menggunakan belanja modal sebesar US$43,3 juta untuk pembangunan fuel storage di Kariangau, Kalimantan Timur. 

Perseroan juga mendiversifikasi portofolio bisnis secara langsung dan tidak langsung di Nusantara Resources Limited sebesar 23,2 persen. Nusantara merupakan induk dari PT Masmindo Dwi Area yang memegang konsesi pertambangan emas proyek Awak Mas di Sulawesi Selatan.

Di tengah pandemi Covid-19, INDY memprioritaskan kesehatan dan keselamatan pekerja di seluruh grup perusahaan dan tetap beroperasi untuk menjaga ketahanan energi nasional dengan  memperhatikan seluruh protokol kesehatan. 

Selain itu, kami juga melakukan rapid test dan PCR test untuk seluruh karyawan, serta membangun fasilitas kesehatan sementara di Jakarta dan berbagai lokasi proyek,” tutup Azis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Pandu Gumilar
Editor : Rivki Maulana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper