Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dua Saham Grup Salim Amblas, Indeks Bisnis-27 Tetap Moncer

Sebanyak 12 konstituen Indeks Bisnis-27 yang mampu mencetak return positif pada perdagangan, Rabu (27/5/2020).
Karyawan berada di dekat monito pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (30/1). Bisnis/Nurul Hidayat
Karyawan berada di dekat monito pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (30/1). Bisnis/Nurul Hidayat

Bisnis.com,JAKARTA— Pergerakan indeks Bisnis-27 mampu mendarat di zona hijau dengan menguat tipis pada akhir sesi perdagangan, Rabu (27/5/2020).

Berdasarkan data PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Indeks Bisnis-27 menguat 1,14 poin atau 0,29 persen ke level 397,192 pada akhir sesi, Rabu (27/5/2020). Pergerakan itu juga sejalan dengan indeks harga saham gabungan (IHSG) yang menguat 0,32 persen ke level 4.641,555.

Dari data yang dihimpun Bisnis, 12 konstituen Indeks Bisnis-27 yang mampu mencetak return positif pada perdagangan, Rabu (27/5/2020). 

PT Pakuwon Jati Tbk. (PWON) memimpin dengan menguat 10,50 persen atau 400 poin ke level Rp400. PT XL Axiata Tbk. (EXCL) mengekor di urutan kedua dengan 8,23 persen ke level Rp2.630.

Sementara itu,  13 penghuni Indeks Bisnis-27 lainnya terpantau harus parkir di zona merah. Koreksi paling dalam masih dialami oleh PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (ICBP) sebesar 6,98 persen ke level Rp8.325.

PT Indofood Sukses Makmur Tbk. (INDF) juga mengalami koreksi hingga 6,67 persen ke level Rp5.600. Dua emiten konsumer juga lagi-lagi mengalami auto reject bawah (ARB) tak lama setelah perdagangan dibuka, Rabu (27/5/2020) pagi.

Saham keduanya amblas setelah informasi penandatanganan perjanjian jual beli saham bersyarat antara ICBP dan Pinehill Corpora Limited dan Steele Lake Limited.

Harga pembelian seluruh saham telah disepakati sebesar US$2,99 miliar atau setara dengan Rp44,33 triliun (asumsi kurs Rp14.785 per dolar AS). 

ICBP menyatakan sumber pembiayaan transaksi berasal dari kas perseroan sebesar US$300 juta, sisanya berasal dari fasilitas pinjaman dari lembaga perbankan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rivki Maulana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper