Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wow! Imbal Hasil Obligasi 0,0000148 Persen Laris Manis di Jepang

Permintaan yang mengalir disebabkan karena investor menuntut utang yang lebih aman di tengah pandemi, bahkan ketika imbal hasilnya mendekati nol.
Pialang memperhatikan Yield SUN Indonesia/Antara-Prasetyo Utomo
Pialang memperhatikan Yield SUN Indonesia/Antara-Prasetyo Utomo

Bisnis.com, JAKARTA - Imbal hasil surat utang Jepang yang ditetapkan sebesar 0,0000148 persen berhasil menarik permintaan investor dalam penawaran obligasi di Jepang.

Permintaan yang masih mengalir tersebut disebabkan karena investor menuntut utang yang lebih aman di tengah pandemi, bahkan ketika imbal hasilnya mendekati nol.

Organisasi Layanan Mahasiswa Jepang menawarkan surat utangnya senilai 30 miliar yen (US$278 juta) untuk obligasi sosial bertenor dua tahun pada hari Jumat lalu. Organisasi ini memberikan kupon 0,001 persen dan harga 100,002 yen. Dikutip dari Bloomberg, surat utang tersebut mengalami oversubscribed hingga 2,5 kali lipat dari jumlah yang terjual.

Jepang telah lama menjadi tempat investor yang ingin mengambil imbal hasil dari sekuritas yang lebih aman di tengah tren pelonggaran moneter yang dijalankan banyak negara untuk melindungi ekonomi dari hantaman pandemi Covid-19.

Surat utang yang dikeluarkan oleh Jasso, agen administrasi independen yang menawarkan pinjaman mahasiswa Jepang, baru-baru ini diganjar peringkat AA + dari Rating & Investment Information (R&I).

Obligasi Jasso menarik banyak permintaan dari investor yang ingin meningkatkan kepemilikan mereka atas aset surat utang berbasis lingkungan, sosial dan tata kelola. Pembeli surat utang tersebut berasal dari pengelola dana pensiun, bank dan investor asing.

Organisasi ini memiliki sejarah transaksi utang yang terpercaya. Bahkan, Jasso yang menjadi bond issuer pertama di Jepang yang memberikan imbal hasil minus pada tahun lalu. Saat itu, Jasso menjual obligasinya dengan kupon 0,001 persen dan harga 100,003 yen. Aset ini menawarkan imbal hasil sekitar -0,0005 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hadijah Alaydrus
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper