Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Investor Asing Borong Saham, IHSG Sempat Menguat 1 Persen

Pada awal sesi perdagangan arus modal portofolio asing menopang penguatan dengan masuk ke saham-saham tersebut. Total net buy asing tercatat mencapai Rp47 miliar.
Pengunjung menggunakan smarphone didekat papan elektronik yang menampilkan perdagangan harga saham di Jakarta, Rabu (22/4/2020). Bisnis/Dedi Gunawan
Pengunjung menggunakan smarphone didekat papan elektronik yang menampilkan perdagangan harga saham di Jakarta, Rabu (22/4/2020). Bisnis/Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA – Aksi beli bersih atau net buy oleh investor asing mendorong indeks harga saham gabungan (IHSG) masuk ke zona hijau pada perdagangan perdana setelah libur Lebaran.

IHSG yang terakhir ditutup melemah 0,06 persen langsung dibuka menguat 0,88 persen ke level 4.585,73 pada perdagangan Selasa (26/5/2020) hingga pukul 09.10 WIB. Bahkan indeks sempat menguat 1 persen lebih.

Penguatan indeks didorong oleh penguatan saham-saham big caps seperti PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., PT Bank Central Asia Tbk., dan PT astra International Tbk.

Pada awal sesi perdagangan arus modal portofolio asing menopang penguatan dengan masuk ke saham-saham tersebut. Total net buy asing tercatat mencapai Rp47 miliar.

Saham Bank Rakyat Indonesia atau BBRI tercatat menguat 1,21 persen ke level Rp2.500 per saham dengan total net buy asing sebesar Rp8,58 miliar. Adapun, saham Bank Central Asia atau BBCA menguat 4,3 persen ke level Rp24.850 per saham dengan total net buy asing Rp61,01 miliar.

Sementara itu, saham Astra International tercatat menguat 3,02 persen ke level Rp4.090 per saham. Pendorong penguatan adalah net buy yang dilakukan oleh investor asing dengan nilai mencapai Rp13,81 miliar.

Dari seluruh emiten yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI), sebanyak 138 saham mengalami penguatan. Sementara itu, 43 saham terkoreksi, dan 147 lainnya tidak mengalami perubahan pada awal perdagangan hari ini.

Penguatan IHSG sejalan dengan penguatan yang terjadi pada bursa saham lainnya di Asia. Indeks Topix Jepang misalnya, menguat 1,65 persen pada awal perdagangan hari ini, sementara Indeks Kospi Korea Selatan menguat 0,36 persen.

Dikutip dari Bloomberg, Chief Investment Officer of Core Investments AXA Investment Managers Chris Iggo mengatakan bahwa dinamika pemulihan ekonomi setelah lockdown untuk memutus mata rantai penyebaran Covid 19 dan pengembangan obat potensial adalah alasan utama pasar menjadi lebih positif pada hari ini.

Investor saat ini dinilai tengah mencerna sinyal pembukaan kembali ekonomi dari Jepang, Australia, hingga Amerika Serikat. Investor juga diperkirakan mulai kembali masuk kepada aset berisiko lebih tinggi seperti saham sehingga terjadi penguatan pada pasar modal.

Sebelumnya, Tim Riset Samuel Sekuritas juga telah memperkirakan bahwa IHSG akan mengalami penguatan pada perdagangan hari ini. Proyeksi ini didasarkan pada potensi penguatan yang terjadi pada pasar regional Asia.

“Pasar regional mengawali perdagangan minggu ini dengan tren positif, kami proyeksi IHSG akan ikut menguat,” tulis Tim Riset Samuel Sekuritas, dikutip dari riset, Selasa (26/5/2020).

SEKTOR SAHAM

Hampir seluruh sektor di BEI juga mengalami penguatan, contohnya Perkebunan menguat 0,21 persen, dan Finansial menguat 1,83 persen. Adapun, sektor Pertambangan menguat 0,22 persen, sektor Infrastruktur menguat 0,21 persen, dan sektor Manufaktur menguat 0,47 persen.
Kendati demikian, penguatan hari ini tidak terjadi pada sektor Konsumer. Sektor ini justru mengalami koreksi sebesar 0,3 persen pada awal pergdangan hari ini. Pelemahan khususnya disebabkan oleh kinerja saham Grup Salim di sektor ini.
Saham PT Indofood Sukses Makmur TBk. (INDF) mengalami pelemahan 6,61 persen ke level Rp6.000 per saham. Di sisi lain, saham PT Indofood CBP Sukses Makmur melemah 6,77 persen ke level Rp8.950 per saham.
Pelemahan didorong oleh aksi jual bersih yang dilakukan investor domestik. Secara total, jual bersih investor domestik terhadap ICBP mencapai sekitar Rp3,4 miliar, sementara terhadap INDF tercatat sebesar Rp11 miliar.
Kendati demikian, investor asing justru masih melakukan beli bersih terhadap dua saham tersebut. Beli bersih investor asing terhadap ICBP mencapai Rp3,35 miliar, sementara terhadap INDF mencapai sekitar Rp10,87 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper