Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Telkom (TLKM) Pacu Pengembangan Layanan Digital

Layanan digital akan menjadi motor pertumbuhan pendapatan bagi perseroan di masa yang akan datang.
Pendar cahaya dari lampu gedung Telkom Landmark Tower, kawasan Gatot Subroto, Jakarta Selatan./tlt.co.id
Pendar cahaya dari lampu gedung Telkom Landmark Tower, kawasan Gatot Subroto, Jakarta Selatan./tlt.co.id

Bisnis.com,JAKARTA— PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. terus berupaya mengembangkan berbagai layanan digital untuk menjadi motor pertumbuhan bagi perseroan pada masa mendatang.

Direktur Utama Telekomunikasi Indonesia Ririek Adriansyah mengatakan realisasi kinerja 2019 menunjukkan bahwa perseroan berada di jalur yang tepat menjadi digital telecommunication company dan berkomitmen tinggi dengan memperkuat kapabilitas bisnis digital. Tujuannya, untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dan memberikan pengalaman digital terbaik bagi pelanggan dan masyarakat Indonesia.

Di segmen mobile, TLKM melaporkan bahwa Telkomsel masih menjadi operator dengan basis pelanggan terbesar di Indonesia sebanyak 171,1 juta pelanggan dengan pengguna mobile data sebanyak 110,3 juta pelanggan. Kontribusi pendapatan dari bisnis digital naik dari 53 persen tahun sebelumnya menjadi 64 persen pada 2019.

Dari sisi konsumer, TLKM mengklaim IndiHome terus melanjutkan momentum positif dan menjadi pendorong pertumbuhan perseroan. IndiHome mencatat kenaikan pendapatan signifikan sebesar 28,1 persen menjadi Rp 18,3 triliun.

Untuk segmen enterprise, TLKM melakukan perubahan kebijakan bisnis dengan berfokus pada lini bisnis yang memiliki profitabilitas lebih tinggi yang bersifat recurring atau berulang. Sepanjang 2019, profil bisnis segmen enterprise menjadi lebih baik dengan pendapatan sebesar Rp18,7 triliun dan memberikan kontribusi sebesar 14 persen terhadap pendapatan konsolidasian. 

Sementara itu, segmen wholesale dan international business pada 2019 menunjukkan kinerja yang cukup baik dan menjadi enabler bagi segmen lainnya. TLKM mencatat pendapatan segmen ini senilai Rp10,61 triliun atau tumbuh 5,2 persen secara year on year dan memberikan kontribusi sebesar 8 persen terhadap total pendapatan konsolidasian.

Adapun, total belanja modal perseroan pada tahun 2019 tercatat senilai Rp36,59 triliun atau 27,0 persen dari total pendapatan. Dana itu digelontorkan untuk meningkatkan kapabilitas digital dengan terus membangun infrastruktur broadband.

“Kami sadari bahwa kondisi saat ini menjadi tantangan untuk semua pihak, tak terkecuali TLKM. Melalui berbagai segmen bisnis kami, perseroan terus berupaya untuk mengembangkan berbagai layanan digital berbasis smart platform. Kami berkeyakinan bahwa lini bisnis digital merupakan pendorong pertumbuhan bagi TLKM di masa mendatang,” jelas Ririek melalui siaran pers, Selasa (26/5/2020).

Dalam laporan keuangan 2019 yang dipublikasikan Selasa (26/5/2020), emiten bersandi TLKM itu membukukan pendapatan Rp135,56 triliun pada 2019. Realisasi itu naik 3,66 persen dari Rp130,78 triliun periode 2018.

Dari situ, TLKM mampu membukukan laba bersih Rp18,66 triliun pada 2019. Pencapaian itu tumbuh 3,50 persen dari Rp18,03 triliun periode 2018.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rivki Maulana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper