Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dealer Mitsubishi dan Nissan Prediksikan Penurunan Pendapatan dan Laba

PT Mandiri Putra Jembar Tbk. yang merupakan perusahaan dealer merek Mitsubishi dan Nissan memperkirakan wabah Covid-19 akan menyebabkan penurunan pendapatan dan laba perseroan.
Kapasitas terpasang produksi di pabrik Mitsubishi Fuso di Indonesia mencapai 120.000 unit per tahun. /MITSUBISHI FUSO
Kapasitas terpasang produksi di pabrik Mitsubishi Fuso di Indonesia mencapai 120.000 unit per tahun. /MITSUBISHI FUSO

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten dealer otomotif PT Mandiri Putra Jembar Tbk. memperkirakan dampak penurunan penjualan akibat pandemi Covid-19 sudah mulai merambat kepada profitabilitas perseroan.

Perusahaan dealer merek Mitsubishi dan Nissan itu menyatakan Covid-19 telah menyebabkan terhentinya operasional pada sejumlah dealer perseroan, khususnya di area DKI Jakarta yang menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

“Terdapat penghentian operasional pada tempat usaha Entitas Anak, yaitu dealerMitsubishi PT Dipo Internasional Pahala Otomotif dan dealer Mercedez Benz PT Dipo Angkasa Motor yang berlokasi Jakarta sebagai akibat penerapan PSBB,” tulis manajemen dalam melalui keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), seperti dikutip Bisnis, Senin (25/5/2020).

Perseroan menyatakan bahwa terhentinya kegiatan operasional itu diperkirakan akan berdampak sedikitnya 25 persen terhadap pendapatan perseroan hingga Maret—April 2020. Adapun, penurunan laba diperkirakan mencapai 51 persen—75 persen secara tahunan.

Guna mengantisipasi hal itu perseroan menyatakan telah berbagai strategi efisiensi. Hal itu dilakukan melalui penurunan biaya operasional, serta menjaga posisi arus kas perusahaan. Perseroan juga berkontak dengan lembaga jasa keuangan untuk mengantisipasi kebutuhan arus kas ke depannya.

Perseroan juga telah melakukan efisiensi dari jumlah pegawai sepanjang tahun ini. Jumlah karyawan yang per 31 Desember 2019 mencapai 1.983 orang, berkurang menjadi 1.974 orang. Namun perseroan menyatakan penurunan tenaga kerja ini bukan disebabkan oleh pemutusan hubungan kerja (PHK).

Kendai demikian, perseroan menyampaikan bahwa efisiensi juga sudah diterapkan terhadap pemotongan gaji ataupun pendapatan karyawan. Dari 1.974 karyawan, 1.936 di antaranya telah mengalami penyesuaian pendapatan akibat pandemi Covid-19.

Sepanjang Januri—April, kinerja penjualan otomotif nasional secara ritel mengalami kontraksi 28,7 persen menjadi 243.634 unit. Penurunan paling dalam terjadi pada bulan lalu ketika total penjualan domestik hanya mencapai 24.726 unit, turun 70 persen terhadap penjualan April 2019.

Adapun penjualan merek Mitsubishi dan Nissan masing-masing turun 74,4 persen dan 82,9 persen pada April. Dengan demikian, total penjualan dua merek itu di pasar domestik sepanjang Januari—April, mencapai 24.776 unit dan 2.413 unit, masing-masing menurun 44,5 persen dan 33,9 persen secara tahunan.

Tantangan pada tahun ini akan menambah berat beban perseroan yang telah mencatatkan penurunan profitabilitas pada 2019. Sepanjang tahun lalu emiten berkode saham PMJS itu mencatatkan laba sebesar Rp95,48 miliar, turun sekitar 30 persen dari posisi Rp145,66 miliar pada 2018. Sementara itu, pendapatan perseroan turun sekira 12,53 persen menjadi Rp8,72 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper