Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Berkah Ramadan, Indeks Bisnis 27 Alami Penguatan

Bila dibandingkan dengan awal mula Ramadan (24/4), maka indeks Bisnis-27 telah mengalami penguatan sebesar 1,27 persen dari posisi 382.721.
Karyawan melintas di depan layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di PT Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (16/4/2020). Bisnis/Arief Hermawan P
Karyawan melintas di depan layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di PT Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (16/4/2020). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA – Pada perdagangan terakhir di bulan Ramadan (20/5), indeks Bisnis-27 menguat 0,25 poin ke level 387.582.

Bila dibandingkan dengan awal mula Ramadan (24/4), maka indeks Bisnis-27 telah mengalami penguatan sebesar 1,27 persen dari posisi 382.721.

Dalam kurun waktu sebulan terakhir, penguatan indeks Bisnis-27 itu ditopang oleh saham dari berbagai sektor. Sektor agrikultur diwakili oleh PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk. (CPIN) yang menguat 15,8 persen ke posisi Rp4.690.

Sektor konsumer oleh PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP) 11,32 persen ke Rp1.770. Sektor pertambangan oleh PT Vale Indonesia Tbk. (INCO) 17,93 persen ke Rp2.960.

Sektor ritel oleh PT Mitra Adiperkasa Tbk. (MAPI) 9,38 persen ke Rp700. Sektor farmasi dipimpin PT Kalbe Farma Tbk. (KLBF) 11,67 persen ke Rp1.340. Lalu, , untuk emiten plat merah yang masuk dalam konstituen ditopang oleh PT Semen Indonesia Tbk. (SMGR) 35,32 persen ke Rp8.525.

Analis Panin Sekuritas William Hartanto mengatakan penguatan emiten tersebut ditopang oleh pembelian investor asing.

“Dari sisi teknikal, penguatan terjadi karena akumulasi [beli] investor asing ya, jadi ini memberikan harapan bagi investor lokal untuk ikut membeli saham-saham tersebut,” katanya kepada Bisnis pada Kamis (21/5).

Akan tetapi, William menilai penguatan itu akan bersifat sementara hanya sampai perdagangan Rabu (20/5/2020). Menurutnya emiten-emiten yang menjadi penopang rentan mengalami koreksi.

William menilai tekanan dari pandemi covid-19 masih besar terhadap laju saham. Jadi ada kemungkinan riskan dengan pengambilan untung atau profit taking.

Menurutnya, SMGR menjadi emiten yang pali rawan hal itu. “Setelah libur Lebaran perkiraan saya bisa koreksi, terutama pada SMGR yang gagal menembus resistance Rp9.000,” katanya.

Menurutnya, emiten plat merah itu akan terkoreksi ke Rp8.300 ketika perdagangan dibuka kembali (26/5). Sementara itu, bagi KLBF berpotensi menuju Rp1.100 dan CPIN Rp4.500 meskipun ada sentiment positif untuk megurangi stok ayam.

Sebagai informasi, kinerja indeks Bisnis 27 pada penutupan kemarin berhasil lebih baik dibandingkan dengan kinerja indeks harga saham gabungan (IHSG) yang harus parkir di zona merah.

Pada penutupan perdagangan kali ini, IHSG terkoreksi tipis 0,06 persen ke level 4.545,952. Padahal, kinerja IHSG kali ini diwarnai oleh aksi beli bersih asing hingga Rp81,71 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper