Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Studi Vaksin Virus Corona Moderna Diragukan, Wall Street Berakhir Melemah

Bursa saham Amerika Serikat mengakhiri reli penguatan empat hari berturut-turut pada perdagangan Selasa (19/5/2020) menyusul laporan bahwa studi vaksin Moderna Inc. belum cukup menjadi data penting pendukung keberhasilan pengembangan vaksin.
Pedagang bekerja di lantai bursa New York Stock Exchange./ Michael Nagle - Bloomberg
Pedagang bekerja di lantai bursa New York Stock Exchange./ Michael Nagle - Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Amerika Serikat mengakhiri reli penguatan empat hari berturut-turut pada perdagangan Selasa (19/5/2020) menyusul laporan bahwa studi vaksin Moderna Inc. belum cukup menjadi data penting pendukung keberhasilan pengembangan vaksin virus corona (Covid-19).

Berdasarkan data dari Bloomberg, indeks Dow Jones Industrial Average melemah 1,59 persen atau 390,51 poin ke level 24.206,86 di akhir perdagangan.

Sementara itu, indeks S&P 500 ditutup berbalik melemah 1,05 persen ke level 2.922,94, sedangkan indeks Nasdaq Composite melemah 0,54 persen atau 49,72 poin ke level 9.185,11.

Indeks telah berfluktuasi sepanjang perdagangan setelah optimisme atas pengembangan vaksin virus corona mengirim indeks S&P menguat paling tajam sejak enam pekan terakhir pada perdagangan Senin.

Indeks mendapat dorongan pekan ini dari berita bahwa Moderna Inc mendorong ekspektasi positif mengenai pengembangan vaksin virus corona, namun investor berjuang untuk mempertahankan momentum karena mereka terus memantau upaya sejumlah negara menekan penyebaran pandemi sambil memulai kembali aktivitas ekonomi.

"Kami akan terus melihat volatilitas karena setiap hari pasar mengambil sedikit informasi yang ada," kata Peter Mallouk, presiden dan chief investment officer Creative Planning, seperti dikutip Bloomberg.

"Setiap hari investor mengambil setiap informasi kecil dan langsung memberikan prediksi. Segala sentimen yang ada adalah turunan dari informasi mengenai Covid-19 saat ini,” lanjutnya.

Optimisme perlahan memudar setelah setelah publikasi perdagangan Stat melaporkan bahwa Moderna menahan informasi penting mengenai uji vaksin virus corona perusahaan. Saham Moderna Inc. turun 12 persen menyusul laporan ini.

Stat mengutip kurangnya siaran pers dari Institut Nasional untuk Alergi dan Penyakit Menular yang menjadi mitra Moderna dalam pengembangan vaksin dan mengatakan Moderna tidak merilis informasi yang diperlukan untuk menginterpretasikan datanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper