Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sarana Menara (TOWR) Kantongi Kontrak Jangka Panjang Rp54 Triliun

Wakil Direktur Utama Sarana Menara Nusantara Adam Ghifari mengatakan perseroan memiliki kontrak sewa sebesar Rp54,41 triliun per Maret 2020. Jumlah itu naik 28,82 persen dibandingkan kuartal I/2019 sebesar Rp42,24 triliun.
Teknisi melakukan pemeriksaan perangkat BTS di daerah Labuhan Badas, Sumbawa Besar, Nusa Tenggara Barat (NTB), Senin (26/8). Bisnis/Abdullah Azzam
Teknisi melakukan pemeriksaan perangkat BTS di daerah Labuhan Badas, Sumbawa Besar, Nusa Tenggara Barat (NTB), Senin (26/8). Bisnis/Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten menara PT Sarana Menara Nusantara Tbk. mengantongi kontrak sebesar Rp54,41 triliun sampai dengan 2032.

Wakil Direktur Utama Sarana Menara Nusantara Adam Ghifari mengatakan perseroan memiliki kontrak sewa sebesar Rp54,41 triliun per Maret 2020. Jumlah itu naik 28,82 persen dibandingkan kuartal I/2019 sebesar Rp42,24 triliun.

“Ada beberapa perpanjangan kontrak dengan tenor mencapai 10 tahun, sekitar 9.000 titik baru yang mendapatkan perpanjangan itu menyebabkan jumlah sewa meningkat,” katanya pada Rabu (20/5).

Selain itu, Adam menambahkan perseroan juga telah mengakuisisi 1.000 tower milik PT Indosat Tbk. dan PT XL Axiata Tbk. sebanyak 1.399 tower. Hal ini yang juga mendorong peningkatan jumlah sewa.

Berdasarkan data perseroan jumlah tower yang dikelola emiten berkode saham TOWR itu mencapai 20.914 unit pada kuartal I/2020. Jumlah itu naik 8,25 persen dibandingkan dengan kuartal IV/2019 19.319 unit. Adapun jumlah tenan tercatat 37.778 atau naik 10,29 persen quarter-on-quarter (QoQ).

“Pada kuartal I/2019, jumlah tower sebesar 17.856 naik menjadi 20.914 pada kuartal I/2020 dan tenant 28.153 naik menjadi 36.778,” katanya. Dengan demikian rasio tenan naik dari 1,58 kali menjadi 1,76 kali.

Naiknya tenansi dalam kurun waktu tersebut didorong oleh tower yang dibangun secara organik 16,2 persen atau 4.552 tenan. Sementara itu tower milik Indosat dan XL menyumbang 6,6 persen atau 1.863 tenan dan 2.201 tenan.

Di luar itu, Adam mengatakan TOWR juga memiliki kontrak sewa dengan denominasi dollar senilai US$131 juta sampai dengan 2024. Adapun sisa sewa untuk tahun ini sebesar US7 juta dan US$54 juta.

“Kontrak yang akan habis itu akan diperbarui dengan nilai rupiah sesuai keputusan Bank Indonesia untuk sektor jasa. Menara yang akan habis masa sewanya juga sudah ada perpanjangan kontrak mencapai 10 tahun,” katanya.

Adam mengatakan perseroan sudah menyelesaikan pembangunan 1.300 menara baru. Menurutnya, entitas Grup Djarum itu mengincar tambahan sebanyak 700 sampai 1.700 menara baru samaou dengan akhir tahun. Dengan begitu perseroan bisa menyelesaikan 2.000 sampai 3.000 titik baru.

“Tidak semua situasi ideal untuk pembangunan tower, tapi berusaha mengimbangi kebijakan pemerintah agar industri komunikasi bisa berjalan terus,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Pandu Gumilar
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper