Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sinar Mas Tambah Saham di Tambang Batu Bara Australia

Golden Energy dan Resources Limited (GEAR), anak usaha DSSA, melalui entitasnya Golden Investments (Australia) Pte. Ltd. atau GI, telah melakukan penambahan saham di Stanmore sebanyak 6.048.027 saham.
Sebuah trailer sedang mengangkut lapisan tanah di area pertambangan PT Golden Energy Mines Tbk./goldenenergymines.com
Sebuah trailer sedang mengangkut lapisan tanah di area pertambangan PT Golden Energy Mines Tbk./goldenenergymines.com

Bisnis.com, JAKARTA - Entitas bisnis Sinar Mas Grup, PT Dian Swastika Sentosa Tbk. (DSSA), menambah kepemilikan sahamnya di perusahaan tambang batu bara di Australia.

Sekretaris Perusaahaan Dian Swastika Sentosa Susan Chandra menyampaikan pada tanggal 18 Mei 2020, perusahaan melakukan pembelian atau penambahan saham Stanmore Coal Limited, yang merupakan entiras anak perseroan.

Golden Energy dan Resources Limited (GEAR), anak usaha DSSA, melalui entitasnya Golden Investments (Australia) Pte. Ltd. atau GI, telah melakukan penambahan saham di Stanmore sebanyak 6.048.027 saham.

Harga pelaksanaan 0,1 dolar Australia per saham. Dengan demikian, total transaksi mencapai 604.802,7 dolar Australia, atau setara dengan Rp5,85 miliar.

"Kepemilikan GI di Stanmore saat ini menjadi 75,33 persen," imbuhnya dalam keterbukaan informasi, Selasa (19/5/2020).

Stanmore adalah sebuah perusahaan pertambangan batu bara yang tercatat di Bursa Efek Australia. Menurut Susan, transaksi ini diharapkan dapat memberikan dampak positif pada laporan keuangan konsolidasian perusahaan.

GEAR yang melantai di Bursa Singapura (SGX), 86,87 persen sahamnya dikuasai oleh DSSA. Adapun, GEAR dan DSSA memegang mayoritas saham emiten tambang batu bara Sinarmas yang beroperasi di Indonesia, yakni PT Golden Energy Mines Tbk. (GEMS).

Pada 19 November 2018, dalam keterbukaan informasi di SGX, GEAR menyebutkan entitas usahanya akan mengakuisisi 100 persen saham Stanmore Coal Limited. Akuisisi itu dilakukan oleh Golden Investments Pte. Ltd, yang 51 persen sahamnya dipegang GEAR, dan sisanya dimiliki Ascend Capital Advisors Pte. Ltd.

Sebagai langkah awal, GEAR menyetujui mengakuisisi 19,9 persen saham Stanmore atau 50,11 juta lembar saham dengan harga AUS$0,95 per saham. Dengan demikian, nilai transaksi mencapai AUS$47,6 juta atau US$34,44 juta.

Adapun, total pembelian saham Stanmore maksimal sejumlah 211,72 juta lembar. Total nilai transaksi dapat mencapai AUS$201,13 juta atau US$145,52 juta. Dengan perkiraan US$1 = Rp14.500, maka nilai pembelian saham mencapai Rp2,11 triliun.

Berdasarkan laporan keuangan Stanmore, pada tahun fiskal 2018 perusahaan menjual batu bara metalurgi sejumlah 835.000 ton dan batu bara thermal 483.000 ton. Jumlah itu meningkat dari 2017 masing-masing sejumlah 832.000 ton dan 188.000 ton.

Harga jual rata-rata (Average Selling Price/ ASP) ialah AUS$144,8 per ton atau US$104,76 per ton. Dari ASP itu, perusahaan mendapatkan margin AUS$34,8 per ton atau US$25,18 per ton. Total pendapatan Stanmore mencapai AUS$208,08 juta (US$151,07 juta) dengan laba bersih AUS$5,96 juta (US$4,31).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper