Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jaga Kinerja, AKRA Dorong Kontribusi Lahan Industri JIIPE

Direktur AKR Corporindo Suresh Vembu mengatakan bahwa perseroan akan terus menjaga neraca keuangan di level yang sehat dan mempertahankan gearing ratio di level yang rendah atau di bawah 30 persen.
Director Finance PT Berlian Manyar Sejahtera (BMS) Dewi Djunaidi (kiri) berbincang dengan Director finance PT Berkah Kawasan Manyar Sejahtera (BKMS) Rally Eko Kurniawan (kanan) di pelabuhan yang berada di kawasan industri terpadu Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE), Gresik, Jawa Timur, Selasa (8/5/2018)./ANTARA-Umarul Faruq
Director Finance PT Berlian Manyar Sejahtera (BMS) Dewi Djunaidi (kiri) berbincang dengan Director finance PT Berkah Kawasan Manyar Sejahtera (BKMS) Rally Eko Kurniawan (kanan) di pelabuhan yang berada di kawasan industri terpadu Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE), Gresik, Jawa Timur, Selasa (8/5/2018)./ANTARA-Umarul Faruq

Bisnis.com, JAKARTA - PT AKR Corporindo Tbk. menyiapkan sejumlah strategi untuk menjaga pertumbuhan kinerja di tengah prospek perlambatan ekonomi dalam negeri dan global akibat pandemi Covid-19.

Berdasarkan laporan keuangan, emiten berkode saham AKRA itu membukukan pertumbuhan pendapatan sebesar 26,04 persen dari periode tiga bulan pertama tahun sebelumnya Rp5,03 triliun menjadi Rp6,34 triliun pada kuartal I/2020.

Hal itu mendorong laba bersih perseroan naik 13 persen menjadi Rp228 miliar dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp202 miliar.

Direktur AKR Corporindo Suresh Vembu mengatakan bahwa perseroan akan terus menjaga neraca keuangan di level yang sehat dan mempertahankan gearing ratio di level yang rendah atau di bawah 30 persen.

Saat ini, perseroan memiliki neraca yang sebagian besar terdiri dari aset produktif yang didanai oleh ekuitas.

Untuk menjaga kinerjanya, perseroan akan mendorong pendapatan dari konstribusi usaha baru, salah satunya dari kawasan industri Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE).

Untuk diketahui, total aset perusahaan yang mencapai US$1,4 miliar didominasi oleh persediaan lahan. Adapun, saat ini perseroan memiliki 150 hektare dalam aset lancar. Total lahan itu pun tidak termasuk Freeport Laydown Area JIIPE yang berkontribusi sebesar 4 persen dari total aset.

Penjualan lahan industri itu diyakini akan meningkatkan return of equity (ROE) dengan setiap penjualan 10 hektare akan menambahkan 100 basis poin ke ROE.

Selain itu, AKRA juga akan mempertahankan posisi net open dalam pembelian cadangan minyak di tengah anjlok dan tingginya volatilitas harga minyak mentah dunia sehingga mengurangi risiko kerugian dari fluktuasi harga minyak.

“Berapapun jumlah yang kami beli dalam suatu periode, akan kami jual dengan jumlah yang sama dalam periode yang sama juga, sehingga posisi net open pada akhir periode adalah 0, dengan cara ini kami tidak memiliki risiko harga,” ujar Suresh saat dihubungi Bisnis, Jumat (15/5/2020).

Perseroan menghindari aksi spekulasi dengan membeli banyak pasokan ketika harga rendah dan menjualnya lebih banyak ketika harga tinggi. Dengan demikian, risiko ketidakpastian harga pun juga dapat dibatasi.

Suresh juga mengatakan bahwa pihaknya akan memastikan kesinambungan bisnis selama krisis dengan menjalankan operasional utama, yaitu sebagai perusahaan pemasok bahan kimia dasar dan bahan bakar minyak (BBM) yang merupakan bagian penting dari banyak industri.

AKRA akan menunda pekerjaan yang tidak dalam prioritas. Namun demikian, hingga saat ini perseroan belum merevisi panduan dan target yang sudah ditetapkan tahun ini.

“Kami terus beroperasi di seluruh Indonesia tanpa gangguan dengan menjaga langkah-langkah ketat seperti pembatasan fisik dan keselamatan operasi, yang juga akan mempengaruhi kinerja ke depannya,” ujar Suresh.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Finna U. Ulfah
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper