Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kalbe Farma (KLBF) Optimistis Capai Target 2020

KLBF optimistis dapat mencapai target yang ditetapkan pada awal tahun, yakni pertumbuhan pendapatan sebesar 6 persen—8 persen dan pertumbuhan laba bersih 5 persen—6 persen.
Gudang distribusi dan logistik Kalbe Farma yang dikelola anak usaha PT Enseval Putera Megatrading Tbk (EPMT). Jaringan distribusi Enseval menjangkau 74 cabang di 54 kota di Indonesia./kalbe.co.id
Gudang distribusi dan logistik Kalbe Farma yang dikelola anak usaha PT Enseval Putera Megatrading Tbk (EPMT). Jaringan distribusi Enseval menjangkau 74 cabang di 54 kota di Indonesia./kalbe.co.id

Bisnis.com, JAKARTA – PT Kalbe Farma Tbk. masih optismistis dapat mencapai target kinerja untuk tahun ini, meskipun dampak pandemi Covid-19 diperkirakan akan mulai terasa di kuartal II/2020.

Presiden Direktur Kalbe Farma Vidjongtius menyampaikan bahwa pada kuartal I/2020, dampak pandemi Covid-19 terhadap kinerja belum sepenuhnya terasa karena aktivitas di pasar ritel dan rumah sakit masih berjalan normal.

“Sehingga demand barang masih positif dan untuk beberapa produk seperti vitamin, suplemen, herbal jamu, demand-nya lebih kuat,” ujarnya kepada Bisnis, Jumat (15/5/2020).

Dia menjelaskan dampak pandemi baru akan terasa pada kuartal II/2020 karena mobilitas masyarakat sudah menurun. Hal ini terjadi karena adanya pemberlakukan kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di sejumlah daerah untuk menekan penyebaran penyakit tersebut.

Meski demikian, dia mengatakan momentum jelang lebaran diharapkan masih dapat menjadi penopang permintaan. Dengan proyeksi tersebut, perseroan masih optimistis dapat mencapai target yang ditetapkan pada awal tahun, yakni pertumbuhan pendapatan sebesar 6 persen - 8 persen dan pertumbuhan laba bersih 5 persen - 6 persen.

“Target belum kami ubah sejak awal tahun, kami akan terus monitor kondisi di kuartal II/2020,” ujarnya.

Dia menyampaikan perseroan melakukan berbagai strategi untuk untuk bertahan di tengah pandemi. Untuk jangka pendek, perseroan telah memperbanyak aktivitas penjualan dalam jaringan atau daring lewat berbagai kolaborasi lewat beberapa platform, seperti konsultasi dokter daring dan webinar.

Dari sisi pasokan, perseroan berupaya mengamankan pasokan impor bahan baku di tengah pandemi. Hal ini juga diiringi dengan upaya efisiensi biaya operasional yang diharapkan dapat menipang margin keuntungan perseroan.

Vidjongtius menambahkan untuk strategi jangka menengah, perseroan akan melakukan riset dan uji klinis produk herbal atau jamu nusantara untuk pasien Covid-19 bersama berbagai pihak.

Adapun, untuk jangka panjang, perseroan juga tengah menjajaki kolaborasi untuk memproduksi vaksin, obat, dan alat kesehatan terkait penanganan Covid-19.

Sepanjang kuartal I/2020, emiten berkode saham KLBF ini masih dapat membukukan kinerja positif di tengah pandemi Covid-19. Perseroan meraup laba bersih senilai Rp669,3 miliar, tumbuh 12,47 persen terhadap kuartal I/2019.

Pertumbuhan tersebut ditopang oleh penjualan yang naik 10,07 persen menjadi Rp5,79 triliun. Dengan kinerja tersebut, margin laba bersih atau net profit margin (NPM) perseroan berada di level 11,55 persen. Rasio profitabilitas itu meningkat dari posisi 11,3 persen pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper