Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tensi AS-China dan Data Pengangguran, Indeks S&P 500 Tinggalkan Level 2.800

Bursa saham Amerika Serikat (AS) turun tajam pada awal perdagangan hari ini, Kamis (14/5/2020), bersama pelemahan pasar global, di tengah rilis data ekonomi yang mengecewakan dan memanasnya tensi AS-China.
Marka jalan di dekat New York Stock Exchange (NYSE) di Manhattan, New York City/REUTERS/Andrew Kelly
Marka jalan di dekat New York Stock Exchange (NYSE) di Manhattan, New York City/REUTERS/Andrew Kelly

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Amerika Serikat (AS) turun tajam pada awal perdagangan hari ini, Kamis (14/5/2020), bersama pelemahan pasar global, di tengah rilis data ekonomi yang mengecewakan dan memanasnya tensi AS-China.

Berdasarkan data Bloomberg, indeks S&P 500 merosot 1,48 persen atau 41,60 poin ke level 2.778,40 pada pukul 10.10 pagi waktu New York. Indeks S&P 500 turun di bawah level 2.800 yang telah mendukungnya selama sebulan terakhir.

Sementara itu, indeks Dow Jones Industrial Average melemah 1,45 persen atau 336,04 poin ke posisi 22.911,93 dan indeks Nasdaq Composite melorot 1,46 persen atau 129 poin ke level 8.734,17.

Presiden Donald Trump mengatakan dia tidak ingin berbicara dengan Presiden China Xi Jinping untuk saat ini. Trump juga mengatakan sedang memeriksa perusahaan-perusahaan China yang berdagang di NYSE dan bursa Nasdaq tetapi tidak mengikuti aturan akuntansi AS.

Menambah beban untuk pasar saham, laporan yang suram tentang klaim pengangguran AS semakin memperlihatkan bukti tentang kondisi ekonomi yang parah.

Menurut data Departemen Tenaga Kerja AS yang dirilis Kamis (14/5), klaim pengangguran awal mencapai 2,98 juta orang untuk pekan yang berakhir pada 9 Mei, sedikit lebih rendah dari pekan sebelumnya yang mencapai 3,18 juta orang.

Meski laju pengajuan telah mereda selama enam pekan berturut-turut, jumlah klaim gagal menurun sebanyak yang diproyeksikan oleh para ekonom, dengan perkiraan median sebanyak 2,5 juta orang.

Pandemi virus corona membuat ekonomi AS terhenti setelah rekor ekspansi yang panjang. Pada Rabu (13/5), Gubernur Federal Reserve Jerome Powell mengatakan bahwa ancaman penurunan yang berkelanjutan dapat mendalam tanpa pengeluaran tambahan oleh pemerintah.

Seiring dengan pergerakan bursa AS, indeks Stoxx Europe 600 anjlok 2,6 persen dan indeks MSCI Asia Pacific meluncur 1,6 persen.

Sebaliknya, Bloomberg Dollar Spot Index naik 0,3 persen dan harga emas bertambah 0,5 persen menjadi US$1.724,20 per troy ounce.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rivki Maulana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper