Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sektor Pariwisata Terpukul Corona, Penjualan Produsen Bir Bintang (MLBI) Ikut Seret

Multi Bintang Indonesia mencatat penurunan pendapatan penjualan hingga 17,64 persen sepanjang kuartal I/2020. Perseroan belum bisa memperkirakan dampak pendemi Covid-19 terhadap kinerja perseroan pada kuartal selanjutnya.
Bir Bintang./multibintang.co.id
Bir Bintang./multibintang.co.id

Bisnis.com, JAKARTA - Penurunan kinerja di sektor pariwisata turut menghantam penjualan minuman beralkohol, salah satunya PT Multi Bintang Indonesia Tbk (MLBI), produsen bir “Bintang”.

Direktur Keuangan Multi Bintang Indonesia Sandra Pattenden mengatakan penjualan perseroan hingga kuartal pertama 2020 turun dibandingkan dengan kuartal pertama 2019. Volume penjualan emiten bersandi saham MLBI turun hingga belasan persen.

Berdasarkan laporan keuangan perseroan, per Maret 2020, penjualan MLBI turun 17,64 persen menjadi Rp627,35 miliar. Laba bersih perseroan juga turun 41,58 persen menjadi Rp139,92 miliar.

Sandra menyebut, penurunan penjualan disebabkan oleh aktivitas pariwisata di Bali yang merosot. Di samping itu, pembatasan di penjualan on trade juga menjadi penyebab kinerja penjualan perseroan melempem.

“Tentunya kami saat ini berusaha untuk menjaga cash flow dan mengambil langkah-langkah untuk sebisa mungkin meminimalkan dampak negatif penyebaran wabah ini terhadap bisnis kami,” ujarnya melalui keterangan tertulis kepada Bisnis, Rabu (13/5/2020).

Untuk diketahui, sektor pariwisata menjadi salah satu sektor yang terpukul dampak penyebaran virus corona (Covid-19). Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, secara Januari–Maret 2020, jumlah kunjungan wisman ke Indonesia mencapai 2,61 juta, turun 30,62 persen secara tahunan. 

Secara khusus di Bali, jumlah wisman pada Maret 2020 turun sedalam -56,89 persen dibandingkan dengan catatan bulan Februari 2020.  Bila dibandingkan  bulan Maret 2019, jumlah wisman ke Bali tercatat turun sedalam -65,11 persen.

Di sisi lain, MLBI belum bisa memprediksi dampak pandemi Covid-19 terhadap kinerja perseroan hingga akhir tahun. Sandra beralasan, tidak ada kepastian kapan pandemi Covid-19 akan berakhir. 

“Untuk saat ini, kami belum bisa mengukur lebih jauh lagi dampak negatif dari Covid-19 terhadap bisnis kami dan sampai kapan kita akan merasakan dampaknya terhadap perekonomian Indonesia,” ungkapnya.

Hingga sejam jelang penutupan perdagangan Kamis (14/5/2020), harga saham MLBI terpantau turun 50 poin atau 0,51 persen ke posisi 9.850. Dalam periode tahun berjalan, harga saham MLBI telah susut 36,45 persen. Adapun kapitalisasi pasar saham MLBI tercatat Rp20,75 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper