Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laba Bersih Anjlok, Saham Indo Tambangraya (ITMG) Turun

Pada kuartal I/2020, laba bersih ITMG menyusut hingga 61,2 persen menjadi US$15,4 juta
Seorang pekerja berjalan di atas tumpukan batu bara di Indonesia./Bloomberg-Dadang Tri
Seorang pekerja berjalan di atas tumpukan batu bara di Indonesia./Bloomberg-Dadang Tri

Bisnis.com, JAKARTA - Harga saham PT Indo Tambangraya Megah Tbk. (ITMG) ditutup di zona merah seiring dengan kinerja perseroan yang mencatat penurunan laba hingga 61,2 persen di kuartal I/2020.

Berdasarkan data Bloomberg, pada perdagangan Rabu (13/5/2020) saham ITMG parkir di level Rp7.650, terkoreksi 0,65 persen atau 50 poin. Pada perdagangan kali ini, investor asing tercatat net buy sebesar Rp470,5 miliar.

Dengan demikian, kapitalisasi pasar ITMG per Rabu (13/5/2020) sebesar Rp8,64 triliun.Sepanjang tahun berjalan 2020, ITMG telah terkoreksi hingga 33,33 persen.

Adapun, pada kuartal I/2020 perseroan mencatatkan penurunan pendapatan hingga 19,23 persen menjadi sebesar US$365,9 juta dibandingkan dengan pencapaian periode yang sama tahun lalu sebesar US$453,02 juta.

Secara detail, penjualan batu bara untuk pihak ketiga masih menjadi kontributor utama penjualan perseroan, yaitu menyumbangkan US$324,16 juta sepanjang Januari - Maret 2020. Realisasi itu turun 19,7 persen dari US$403,76 juta pada kuartal I/2019.

Sejalan dengan penurunan pendapatan, beban pokok pendapatan juga menurun 16,56 persen secara year on year (yoy) pada kuartal I/2020 menjadi US$299,8 juta. Dengan demikian, perseroan mencetak penurunan laba bruto 29,4 persen menjadi US$66,02 juta per 31 Maret 2020.

Kendati sejumlah pos beban berhasil ditekan, laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas pemilik pada kuartal I/2020 menyusut hingga 61,2 persen menjadi US$15,4 juta dibandingkan dengan perolehan periode yang sama tahun lalu sebesar US$39,74 juta.

Di sisi lain, perseroan mencatatkan kenaikan liabilitas sebesar 15,25 persen secara tahunan menjadi US$374,09 juta pada kuartal I/2020. Liabilitas itu terdiri atas liabilitas jangka pendek US$276,7 juta dan liabilitas jangka panjang sebesar US$97,3 juta.

Sementara itu, total aset  naik 2,48 persen menjadi  US$1,23 miliar sepanjang tiga bulan pertama tahun ini. Kas dan setara kas perseroan juga naik menjadi US$222,2 juta dibandingkan dengan kuartal I/2019 sebesar US$159,2 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Finna U. Ulfah
Editor : Rivki Maulana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper