Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pelonggaran Lockdown dan Perang Dagang Bawa IHSG Tembus 4.700 Pekan Depan?

IHSG akan konsolidasi menguat dengan support di level 4.523 sampai 4.463. Adapun, resistance diperkirakan akan berada di level 4.726 hingga 4.747.
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (21/4/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (21/4/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Pelonggaran lockdown di sejumlah negara Eropa dan Amerika Serikat serta meredanya perang dagang diharapkan akan menjadi katalis positif bagi laju indeks pekan depan.

Indeks harga saham gabungan (IHSG) parkir di zona merah dengan koreksi 0,25 persen ke level 4.597,430 akhir pekan lalu. Investor asing memberodong pasar modal dalam negeri dengan aksi jual dengan catatan net sell Rp812,53 miliar.

Dalam sepekan terakhir, IHSG tercatat menguat 0,66 persen. Akan tetapi, laju indeks telah terkoreksi 27,02 persen secara year to date (ytd).

Direktur Anugrah Mega Investama Hans Kwee menjelaskan bahwa pelonggaran lockdown di sejumlah negara menjadi sentimen positif pada perdagangan pekan lalu dan pekan depan.

Pemerintah New York, Amerika Serikat (AS), misalnya, berencana untuk mengurangi pembatasan terhadap produsen, konstruksi, dan pengecer pada pekan depan.

Hans mengatakan pelonggaran lockdown membuat investor berspekulasi bahwa ekonomi akan kembali normal dalam waktu dekat. Menurutnya, harga saham telah naik secara agresif dari posisi terendah pada Maret 2020.

“Di pasar modal terbentuk kurva pemulihan berbentuk V, tetapi akan sulit terjadi pada sektor riil,” jelasnya dalam riset, Sabtu (9/5/2020) malam.

Dia menuturkan kekhawatiran pelaku pasar pada akhir Mei 2020 lebih banyak kepada negara bagian AS yang melakukan pelonggaran lockdown namun permintaan tidak kembali. Selain itu, pasar juga mencemaskan pembukaan yang terlalu cepat malah meningkat kembali, sehingga terjadi penutupan ekonomi.

Pelonggaran lockdown juga dilakukan oleh Jerman. Rencananya, Inggris akan menempuh langkah serupa pada, Senin (11/5/2020).

“Mencermati data yang ada dan pelonggaran lockdown oleh negara Kawasan Eropa menunjukkan terkendalinya penambahan jumlah kasus baru. Ini menjadi sentiment positif di pasar pada pekan depan, tetapi akan menjadi negatif bila terjadi peningkatan yang signifikan dan terjadi mekanisme emergency brake,” paparnya.

Sementara itu, Hans mengatakan awal pekan lalu pasar sempat dikejutkan dengan potensi perang dagang jilid 2 antara AS dan China. Namun, tensi mereda setelah dilakukan pembicaraan via telepon pejabat kedua negara dan menjadi sentimen positif untuk pekan depan.

“Optimisme pelongaran lockdown di Kawasan Eropa dan AS serta harapan meredanya ketegangan perang dagang China dan AS menjadi sentimen positif pasar pekan depan,” jelas Hans.

Dia memproyeksikan IHSG akan konsolidasi menguat dengan support di level 4.523 sampai 4.463. Adapun, resistance diperkirakan akan berada di level 4.726 hingga 4.747.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper