Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Turun 0,38 Persen, Mayoritas Sektor Tertekan pada Akhir Sesi I

Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menetap di zona merah pada akhir sesi I perdagangan hari ini, Jumat (8/5/2020), setelah sepanjang sesi bergerak fluktuatif.
Pengunjung menggunakan smarphone didekat papan elektronik yang menampilkan perdagangan harga saham di Jakarta, Rabu (22/4/2020). Bisnis/Dedi Gunawan
Pengunjung menggunakan smarphone didekat papan elektronik yang menampilkan perdagangan harga saham di Jakarta, Rabu (22/4/2020). Bisnis/Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menetap di zona merah pada akhir sesi I perdagangan hari ini, Jumat (8/5/2020), setelah sepanjang sesi bergerak fluktuatif.

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG parkir di level 4.591,34 dengan pelemahan 17,45 poin atau 0,38 persen pada akhir sesi I dari level penutupan perdagangan sebelumnya.

Pada perdagangan Rabu (7/5/2020), sebelum libur hari Waisak, IHSG ditutup di level 4.608,79 dengan pelemahan 0,46 persen atau 21,34 poin.

Indeks mulai memperpanjang koreksinya dengan dibuka turun tipis 0,11 persen atau 4,90 poin ke level 4.603,89 pada Jumat (8/5/2020) meskipun kemudian sempat beringsut ke zona hijau. Sepanjang perdagangan hingga akhir sesi I, indeks bergerak fluktuatif dalam kisaran 4.591,25 – 4.630,59.

Sebanyak 6 dari 10 sektor dalam IHSG menetap di zona merah, dipimpin finansial (-1,19 persen) dan industri dasar (-0,99 persen). Empat sektor lainnya menetap di wilayah positif, dipimpin pertambangan (+2,31 persen).

Menurut Head of Research Reliance Sekuritas Lanjar Nafi, investor waspada terhadap turbulensi pada pertumbuhan ekonomi dalam negeri.

“Pasalnya, pandemi [Covid-19] telah mencatatkan ekspansi ekonomi terlemah sejak tahun 2001 pada kuartal pertama tahun ini,” tulisnya dalam laporan riset yang dikutip Bisnis.

Di sisi lain, tingkat kepercayaan konsumen menurun signifikan terhadap makro ekonomi dalam negeri dimana indeks kepercayaan konsumen turun dibawah ekspektasi sebesar 84,8 dari 113,8 di bulan April 2020.

Dia memproyeksikan secara teknikal pelemahan IHSG masih tertahan pada level Moving Average 20 dan 5 hari. Namun indikator stochastic berpotongan negatif dengan flat momentum dari indikator relative strenght index.

“Sehingga perkiraan pergerakan selanjutnya masih cenderung fluktuatif rentan terjadi tekanan setelah mengalami libur Waisak,” tutur Lanjar.

Berbanding terbalik dengan IHSG, indeks saham lainnya di Asia mayoritas naik signifikan siang ini, antara lain indeks Nikkei 225 Jepang (+2,29 persen), Kospi Korea Selatan (+1,18 persen), dan S&P ASX/200 Australia (+0,50 persen).

Di China, indeks Shanghai Composite dan CSI 300 masing-masing menguat 0,96 persen dan 1,20 persen. Adapun indeks Hang Seng Hong Kong menanjak 1,04 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper