Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Presiden Duterte Minta Maaf, Bursa Saham Filipina Melonjak

Duterte mengatakan bersedia untuk berdiskusi dengan keluarga konglomerat Jaime Augusto Zobel yang mengendalikan Ayala Corp. dan taipan Manuel Pangilinan yang mengawasi Metro Pacific Investments Corp.
Presiden Joko Widodo (kiri) berbincang dengan Presiden Filipina Rodrigo Duterte (kanan) saat pertemuan bilateral Indonesia-Filipina disela-sela KTT ASEAN ke-34 di Bangkok, Thailand, Sabtu (22/6/2019)./ANTARA FOTO-Puspa Perwitasari
Presiden Joko Widodo (kiri) berbincang dengan Presiden Filipina Rodrigo Duterte (kanan) saat pertemuan bilateral Indonesia-Filipina disela-sela KTT ASEAN ke-34 di Bangkok, Thailand, Sabtu (22/6/2019)./ANTARA FOTO-Puspa Perwitasari

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Filipina melonjak pada perdagangan hari ini, Selasa (5/5/2020), setelah Presiden Rodrigo Duterte berterima kasih atas bantuan sejumlah taipan negeri ini karena membantu pemerintah dalam merespons pandemi virus corona (Covid-19).

Duterte mengatakan bersedia untuk berdiskusi dengan keluarga konglomerat Jaime Augusto Zobel yang mengendalikan Ayala Corp. dan taipan Manuel Pangilinan yang mengawasi Metro Pacific Investments Corp.

Padahal, pada Maret, sosok pemimpin yang kontroversial tersebut mengancam akan menuntut dan menangkap mereka untuk permasalahan terkait kontrak air yang ia pandang tidak menguntungkan negara.

“Dengan bentuk tanggapan yang kalian berikan, ini merupakan pengalaman membumi bagi saya,” ujar Duterte merujuk pada kontribusi mereka dalam memerangi pandemi corona.

“Saya minta maaf atas segala kata yang menyakitkan,” ungkapnya dalam pidato yang disiarkan Senin malam (4/5/2020) waktu setempat, seperti dilansir melalui Bloomberg.

Menyusul perkembangan terbaru ini, indeks saham acuan Filipina pun naik tajam 1,8 persen dan memimpin penguatan bursa saham di Asia.

Sementara itu, saham Ayala melonjak 15 persen dan unit Manila Water Co. Inc. melompat 12 persen, kenaikan terbesar sejak 30 Januari.

Pada saat yang sama, saham Metro Pacific melonjak 14 persen, kenaikan tertajam dalam lebih dari 10 tahun, sedangkan mitranya DMCI Holdings Inc. menguat 1,9 persen.

Tahun lalu, Duterte meningkatkan kecamannya terhadap elit Filipina dan mengupayakan penyelidikan atas kesepakatan dengan perusahaan-perusahaan besar. Kondisi ini menyebabkan saham jatuh karena kekhawatiran risiko regulasi.

Pada Selasa (5/5), juru bicaranya Harry Roque mengatakan problem Duterte dengan para perusahaan penyedia air tetap ada, meskipun dia menjadi lebih terbuka untuk berdamai dengan mereka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper