Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Asia Pacific Fibers (POLY) Umumkan Penghentian Operasional Dua Pabrik

Perseroan menjelaskan pihaknya mengambil langkah tersebut sebagai asumsi dan harapan kondisi ekonomi sudah mulai membaik di bulan Juli atau Agustus 2020.
Kain anti-api dibutuhkan sebagai bahan baku beragam produk akhir. /Asia Pacific Fiber.
Kain anti-api dibutuhkan sebagai bahan baku beragam produk akhir. /Asia Pacific Fiber.

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten tekstil PT Asia Pacific Fibers Tbk. (POLY) mengumumkan penghentian operasional pabrik Karawang dan Kaliwungu (shutdown) terhitung mulai Selasa (5/5/2020) untuk kurun waktu satu bulan ke depan.

Hal tersebut tercantum dalam keterangan resmi perseroan yang ditantangani Presiden Direktur V. Ravi Shankar di laman keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (5/5/2020).

Perseroan menjelaskan pihaknya mengambil langkah tersebut sebagai asumsi dan harapan kondisi ekonomi sudah mulai membaik di bulan Juli atau Agustus 2020.

“Selama pabrik dalam masa shutdown seluruh karyawan akan di lay-off, kecuali karyawan bagian maintenance yang ditunjuk untuk masuk sesuai jadwal yang telah ditetapkan dan dibantu beberapa kontraktor dari luar untuk melakukan perbaikan dan perawatan mesin-mesin produksi agar tetap dalam kondisi baik,” tulis manajemen dalam keterangan resminya, Selasa (5/5/2020).

Perseroan juga masih memperkerjakan beberapa karyawan di bagian lain sesuai dengan kebutuhan minimal agar operasional perusahaan tetap berjalan. Namun, pegawai tersebut tetap harus tunduk pada protokol kesehatan dan keselamatan kerja yang ditetapkan perusahaan dan pemerintah.

Perseroan menyatakan hampir seluruh perusahaan yang terdampak langsung maupun tidak langsung melakukan upaya lay-off dengan pembayaran upah masa lay-off termasuk pembayaran Tunjangan Hari Raya (THR) seminimal mungkin agar memiliki modal yang cukup saat menjalankan usahanya kembali.

“Dalam situasi yang demikian itu kami mengharapkan para pimpinan Serikat Pekerja dan karyawan untuk bisa mengerti dan memahami situasi dan kondisi perusahaan yang berdarah-darah (sangat sulit) saat ini,” pungkas manajemen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper