Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Jual Naik, Pendapatan Astra Agro (AALI) Tumbuh 13,3 Persen

Harga jual yang lebih tinggi mampu menjaga kinerja pendapatan Astra Agro Lestari kendati volume produksi turun.
Pekerja mengangkat buah sawit yang dipanen di Kisaran, Sumatera Utara, Indonesia./Dimas Ardian - Bloomberg
Pekerja mengangkat buah sawit yang dipanen di Kisaran, Sumatera Utara, Indonesia./Dimas Ardian - Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – PT Astra Agro Lestari Tbk. mencetak pertumbuhan pendapatan dua digit sepanjang kuartal I/2020. Kenaikan harga jual yang cukup signifikan menjadi penopang pertumbuhan perseroan.

Total pendapatan bersih Astra Agro mencapai Rp4,79 triliun atau tumbuh 13,3 persen dibandingkan dengan kuartal I/2019. Pertumbuhan ini tak lepas dari peningkatan rata-rata harga jual minyak kelapa sawit sebesar 45 persen menjadi Rp 9.037 per kg.

Berdasarkan segmen, pendapatan Astra Agro ditopang penjualan minyak sawit dan turunannya menyumbang Rp4,43 triliun. Produk lain yang menyumbang pendapatan adalah inti sawit dan turunannya sebesar Rp313,78 miliar.

Direktur Utama Astra Agro Lestari Santosa mengatakan perseroan juga mencatat penurunan beban pokok 0,77 persen menjadi Rp3,86 triliun. Beban penjualan juga lungsur 11,62 persen ke posisi Rp101,9 miliar.

“Beban pokok penjualan turun karena volume penjualan kami juga menurun. Begitu juga dengan beban penjualan yang sebenarnya [besar di] shipping cost,” katanya kepada Bisnis, Selasa (5/5/2020).

Dari sisi operasional, pada kuartal I/2020 produksi tandan buah segar emiten bersandi saham AALI memang turun 8,5 persen secara tahunan menjadi Rp1,1 juta ton. Santosa mengatakan faktor cuaca membuat produksi TBS lebih rendah pada tiga bulan pertama 2020.

Sementara itu, produksi minyak sawit mentah (CPO) turun 14,6 persen yoy dari 414.000 ton menjadi 354.000 ton. Lalu, produksi olein meningkat 20,9 persen yoy dari 83.600 ton menjadi 101.000 ton.

“Kami terus menjaga operational excellence menghadapi berbagai tantangan industri sawit ke depan. Termasuk saat menghadapi situasi ketidakpastian ekonomi akibat Covid-19 seperti sekarang,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Pandu Gumilar
Editor : Rivki Maulana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper