Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Fitch Sematkan Peringkat Obligor Tertinggi di Indonesia kepada Protelindo

Peningkatan peringkat mencerminkanmencerminkan profil risiko bisnis Protelindoyang membaik. Hal ini ditopang oleh risiko perpanjangan kontrak lebih rendah, pertumbuhan kuat serta peningkatan diversifikasi pendapatan.
Teknisi memasang prangkat base transceiver station (BTS) disalah satu tower di Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (18/3/2020).
Teknisi memasang prangkat base transceiver station (BTS) disalah satu tower di Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (18/3/2020).

Bisnis.com, JAKARTA – Lembaga pemeringkat Fitch Ratings mengerek peringkat Long-Term Foreign-Currency Issuer Default Rating (IDR) PT Profesional Telekomunikasi Indonesia (Protelindo) dari BBB- menjadi BBB yang merefleksikan profil risiko bisnis perseroan yang stabil.

Operator menara independen terbesar di Indonesia itu juga mendapatkan peningkatan peringkat untuk National Long-Term Rating dan National Senior Unsecured Rating dari AA+ (idn) menjadi AAA(idn). Sementara itu, outlook untuk perusahaan itu dipertahankan di peringkat stabil.

Fitch Ratings menerangkan peningkatan peringkat mencerminkan profil risiko bisnis perseroan yang membaik. Hal ini ditopang oleh campuran sewa yang lebih baik, risiko perpanjangan kontrak lebih rendah, pertumbuhan kuat serta peningkatan diversifikasi pendapatan.

Anak usaha PT Sarana Menara Nusantara Tbk. itu juga dinilai mampu mempertahankan kebijakan keuangan konservatif. Tingkat leverage bersih FFO perseroan pada 2020 diperkirakan berada pada kisaran 2,7x—3,0x, membaik dari posisi 3,6x pada 2019. Tingkat leverage itu juga tercatat paling rendah dibandingkan obligor sejenis.

“Peringkat AAA juga menandakan bahwa perusahaan ini mendapatkan peringkat paling tinggi secara nasional di Indonesia. Peringkat ini diberikan kepada obligor dengan risiko gagal bayar paling rendah di negara tersebut,” dikutip dari laman resmi Fitch Ratings, Senin (4/5/2020).

Fitch Ratings menyatakan peningkatan peringkat ini juga menegaskan posisi Protelindo sebagai pemimpin industri menara dengan pangsa pasar mencapai 20 persen—21 persen. Perseroan diperkirakan akan dapat terus menjaga posisi ini seiring dengan pertumbuhan organik dan anorganik perusahaan.

Alokasi belanja modal dari perusahan industri telekomunikasi di Indonesia yang diperkirakan akan tetap tinggi sepanjang 2020—2021 Bakal menjadi pendorong kinerja perseroan.

“Industri menara memiliki karakteristik leverage operasi yang tinggi, risiko teknologi rendah, pertumbuhan kas stabil, serta kesempatan tumbuh jangka panjang yang membuat perusahaan menara memiliki peringkat lebih tinggi dibandingkan perusahaan lain dengan tingkat leverage yang sama.”

Indikator kunci yang melatarbelakangi peningkatan peringkat ini adalah proyeksi pertumbuhan pendapatan sebesar 16 persen—17 persen pada 2020. Pertumbuhan ini terdorong oleh tambahan menara yang diakuisisi dari XL dan Indosat.

Secara industri, penyewaan menara diperkirakan akan turun sekitar 2 persen pada tahun ini hingga tahun depan. Hal ini sejalan dengan pembaruan kontrak sewa pada 2020—2021, hanya mencapai sekitar 4 persen.

Sementara itu, margin operasi earning before interest, tax, depreciation, and amortization (EBITDA) pada 2020 diperkirakan akan tetap berada pada level 83 persen—84 persen. Margin diperkirakan akan menurun ke rentang 81 persen—82 persen pada tahun depan, akibat tingginya tekanan sewa menara serta peningkatan kontribusi margin dari segmen bisnis fiber.

Rasio belanja modal atau capital expenditure (capex) terhadap pendapatan diperkirakan akan ke kisaran 30 persen pada 2020 karena pertumbuhan penyewaan dan menara yang lebih rendah. Namun, rasio ini diperkirakan kembali meningkat pada 2021—2022 ke level 35 persen

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rivki Maulana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper