Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Meski Laba MNCN Tertekan, Proses Private Placement Jalan Terus

Emiten berkode saham MNCN itu pada triwulan pertama tahun ini mencatatkan laba bersih sebesar Rp332,74 miliar turun 43 persen dibandingkan kuartal I/2019 Rp584,96 miliar.
Executive Chairman MNC Group Hary Tanoesoedibja. Bisnis/Himawan L Nugraha
Executive Chairman MNC Group Hary Tanoesoedibja. Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - PT Media Nusantara Citra Tbk. mencatatkan penurunan laba bersih sebesar 43 persen pada kuartal I/2020.

Emiten berkode saham MNCN itu pada triwulan pertama tahun ini mencatatkan laba bersih sebesar Rp332,74 miliar turun 43 persen dibandingkan kuartal I/2019 Rp584,96 miliar.

Dari segi pendapatan, perusahaan yang dirintis oleh Harry Tanoesudibjo itu membukukan Rp2,01 triliun naik 7 persen dibandingkan tahun sebelumnya Rp1,88 triliun.

Segmen pendapatan iklan untuk kuartal I/2020 membukukan kenaikan 3 persen year-on-year (yoy) menjadi Rp1,81 triliun dari posisi Rp1,76 triliun.

Segmen penjualan konten menyumbang Rp471,44 miliar dan segmen lainnya sebesar Rp25,49 miliar. Masing-masing segmen itu mengalami pertumbuhan 2 persen dan penurunan 8 persen.

Akan tetapi, beban langsung perseroan naik 8 persen yoy menjadi Rp711,2 miliar pada kuartal I/2020 dari Rp655,7 miliar di kuartal I/2019.

Begitu juga dengan pos beban umum dan administrasi yang naik 2 persen yoy dari Rp399,8 miliar menjadi Rp409,8 miliar pada kuartal I/2020.

Manajemen menyebutkan kenaikan beban umum disebabkan oleh efisiensi yang disebabkan oleh integrasi manajemen operasional 4 FTA. Selain itu perseroan juga mengalami kerugian selisih kurs sebesar Rp244,42 miliar yang pada tahun lalu masih laba Rp70,35 miliar.

Manajemen menyebutkan kurs rupiah melemah di atas level Rp15.000 untuk pertama kalinya dalam lebih dari empat minggu. Manajemen menyebutkan kerugian forex akan dijaga seminimal mungkin untuk periode kedepannya.

Adapun pada Mei 2020, MNCN berencana untuk menyelesaikan proses private placement kepada investor strategis. Dana dari placement ini akan digunakan untuk mengurangi hutang perseroan, yang jatuh tempo pada Agustus 2022.

Selain itu, penempatan juga akan menghasilkan free-float MNCN mencapai lebih dari 40 persen yang memungkinkan perseroan untuk mendapatkan tarif pajak sebesar 19 persen pada 2020 dibandingkan dengan tarif tahun lalu sebesar 25 persen.

Per 31 Januari 2020, pemegang saham utama MNCN ialah PT Global Mediacom Tbk. sebesar 56,37 persen. Adapun, masyarakat memegang 30,35 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Pandu Gumilar
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper