Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pendapatan Melesat 649 Persen, Intikeramik (IKAI) Malah Catatkan Rugi

Produsen keramik Essenza tersebut mencatatkan pertumbuhan signifikan dari sisi pendapatan dari Rp11,28 miliar menjadi Rp84,52 miliar pada tahun 2019.
Hotel Saka Medan. Hotel yang memiliki kapasitas 108 kamar ini adalah satu dari tiga hotel yang dimiliki oleh PT Intikeramik Alamasri Industri Tbk (IKAI)./Intikeramik
Hotel Saka Medan. Hotel yang memiliki kapasitas 108 kamar ini adalah satu dari tiga hotel yang dimiliki oleh PT Intikeramik Alamasri Industri Tbk (IKAI)./Intikeramik

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten keramik PT Intikeramik Alamasri Industri Tbk. (IKAI) berhasil mencetak lonjakan pendapatan sebesar 649,56 persen sepanjang tahun 2019 bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Dikutip dari laporan keuangan konsolidasiannya yang diterbitkan di laman keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), produsen keramik Essenza tersebut mencatatkan pertumbuhan signifikan dari sisi pendapatan dari Rp11,28 miliar menjadi Rp84,52 miliar pada tahun 2019.

Namun di sisi lain, Intikeramik membalikkan posisi untung pada tahun 2018 yakni Rp71,64 miliar menjadi rugi sebesar Rp67,57 miliar pada tahun 2019.

Posisi rugi pada tahun 2019 sejatinya disumbang oleh komponen beban yang juga melonjak diantaranya; beban pokok penjualan meroket 308,82 persen, beban administrasi dan umum menanjak 103,2 persen, dan beban penjualan yang juga melesat 98,55 persen.

Adapun, bukan segmen keramik yang nyatanya menopang keseluruhan bisnis perseroan, mengingat 96,03 persen dari total omzet berasal dari pendapatan perhotelan.

Di tengah pandemi COVID-19, perseroan berusaha mencari celah pendapatan melalui salah satu jaringan hotel yang dikelola oleh anak perusahaannya, Hotel Swiss-Belinn Gajahmada Medan.

Intikeramik juga sudah mulai menawarkan paket isolasi diri untuk bisnis jaringan rumah sakitnya tersebut dengan mengikuti pedoman isolasi diri dan memberikan pelatihan yang tepat kepada staf hotel sebagai langkah pencegahan sebagai salah satu strategi untuk beradaptasi dalam lingkungan bisnis yang menantang tahun ini.

Presiden Direktur Intikeramik Teuku Johas Raffli mengakui bahwa situasi ini telah memberikan tantangan yang cukup besar bagi operasi bisnis perusahaan. Namun, perseroan akan terus meninjau dan menerapkan inisiatif-inisiatif strategis baru untuk mempertahankan keberlangsungan bisnis.

“Kami telah melakukan penilaian dampak pandemi ini terhadap operasional perusahaan dan oleh karena itu kami akan lebih fokus pada peningkatan efisiensi dan ketahanan sebagai strategi penanggulangan terhadap situasi ini,” ujarnya dalam keterangan resmi, Sabtu (2/5/2020).

Terkait dengan produksi keramik, perseroan juga menerapkan sistem shifting, menerapkan konsep protokol penjagaan jarak sosial (social distancing) minimal 1 meter, dan pemakaian masker selama bekerja untuk para pegawai.

Jika dibutuhkan, langkah penyesuaian juga akan dilakukan terhadap rencana bisnis sebagai tanggapan untuk menghadapi situasi pandemi ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper