Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Indonesia Bisa Masuk Pasar SBN Hingga 25 Persen dari Total Penawaran

Gubernur BI Perry Warjiyo menuturkan Bank Indonesia dapat membeli Surat Berharga Negara (SBN) maksimal 25 persen dari total penawaran. Hal itu sesuai nota kesepahaman yang sudah disepakati.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memberikan keterangan melalui streaming di Jakarta, Selasa (14/4/2020). Dok. Bank Indonesia
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memberikan keterangan melalui streaming di Jakarta, Selasa (14/4/2020). Dok. Bank Indonesia

Bisnis.com, JAKARTA – Bank Indonesia menyatakan dapat membeli Surat Berharga Negara maksimal 25 persen dari total penawaran.

Gubernur BI Perry Warjiyo menuturkan Bank Indonesia dapat membeli Surat Berharga Negara (SBN) maksimal 25 persen dari total penawaran. Hal itu sesuai nota kesepahaman yang sudah disepakati.

“BI sebagai non kompetitif bid. Kita bid tapi tidak diitung dalam perhitungan harga. Bid tetap dari pasar. sesuai nota kesepahaman kami, di pasar non kompetitif bisa 25 persen dari target maksimum,” paparnya, Rabu (29/4/2020).

Dalam lelang SBN pada Selasa (28/4/2020), dari penawaran yang masuk sebesar Rp44,4 triliun, Bank Indonesia ikut serta sebanyak Rp7,5 triliun.

Selain itu, sambung Perry, jika target penawaran SBN tidak terpenuhi, maka pemerintah bisa membuka lelang tambahan, atau melakukan aksi green shoe option.

Berdasarkan data Kementerian Keuangan, lelang SUN pada Selasa (28/4/2020) tercatat menghasilkan total penawaran masuk sebesar Rp44,39 triliun. Adapun, total nominal yang dimenangkan dari tujuh seri yang ditawarkan mencapai Rp16,62 triliun.

Lelang yang melalui sistem lelang Bank Indonesia ini dilakukan terhadap SUN dengan seri SPN03200729 (new issuance), SPN12210429 (new issuance), FR0081 (reopening), FR0082 (reopening), FR0080 (reopening), FR0083 (reopening) dan FR0076 (reopening).

SUN dengan seri SPN03200729 mendapatkan total tawaran masuk sebesar Rp250 miliar dengan yield tertinggi 3,5 persen dan yield terendah 3,5 persen. Sementara itu, seri SPN12210429 menghasilkan total tawaran masuk sebesar Rp260 miliar dengan tawaran yield tertinggi 4 persen dan yield terendah 3,54 persen.

Adapun, seri FR0083 menjadi SUN dengan tawaran tertinggi yakni Rp17,05 triliun dengan tawaran yield tertinggi 8,5 persen dan yield terendah 7,44 persen. Sementara itu, FR0082 menghasilkan tawaran Rp12,43 triliun dengan yield tertinggi 9 persen dan yield terendah 8 persen.

Di sisi lain, seri FR0080 mendapatkan tawaran masuk sebesar Rp5,49 triliun dengan yield tertinggi 9 persen dan terendah 7,98 persen.

Seri FR0083 menghasilkan tawaran masuk Rp6,22 triliun dengan yield tertinggi 9,5 persen dan terendah 8,02 persen. Terakhir, seri FR0076 menghasilkan total tawaran masuk Rp2,65 triliun dengan yield tertinggi 8,7 persen dan terendah 7,97 persen.

Sebagai tindak lanjut lelang SUN pada Selasa (28/4/2020), pemerintah akan melaksanakan lelang SUN tambahan (Greenshoe Option) pada Rabu (29/4/2020). Adapun tanggal setelmen akan dilakukan pada hari keesokannya, 30 April 2020.

Target maksimal dari lelang tambahan ini adalah Rp23,38 triliun. Seri yang akan dilelang adalah FR0081 (Reopening), FR0082 (Reopening), FR0080 (Reopening), FR0083 (Reopening), dan FR0076 (Reopening).

Surat Utang Negara
KeteranganSPN03200729SPN12210429FR0081FR0082FR0080FR0083FR0076
Yield rata-rata tertimbang yang dimenangkan3,50000%3,54000%7,56999%8,08607%8,12576%8,12576%8,24104%
Yield tertinggi dimenangkan3,50000%3,54000%7,63000%8,12000%8,16000%8,22000%8,30000%
Tingkat kuponDiskontoDiskonto6,50000%7,00000%7,50000%7,50000%7,37500%
Tanggal jatuh tempo29-Jul-2029-Apr-2129-Apr-2115-Sep-3015-Jun-3515-Apr-4015-May-48
Jumlah nominal dimenangkanRp0,200 triliunRp0,120 triliunRp9,000 triliunRp5,200 triliunRp0,700 triliunRp1,100 triliunRp0,300 triliun
- Nominal kompetitif yang dimenangkanRp0,100 triliunRp0,060 triliunRp6,465 triliunRp4,213 triliunRp0,490 triliunRp0,770 triliunRp0,210 triliun
- Nominal non-kompetitif yang dimenangkanRp0,100 triliunRp0,060 triliunRp2,535 triliunRp0,987 triliunRp0,210 triliunRp0,330 triliunRp0,090 triliun
Bid-to-cover-ratio1,252,171,92,397,855,668,87
Sumber: DJJPR Kemenkeu

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper