Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Kembali Menghijau, Optimisme Investor Telah Kembali?

IHSG mencatat kenaikan 0,83 persen pada perdagangan hari ini, Rabu (29/4/2020). Pun dengan kemarin, IHSG juga tercatat menguat 0,36 persen.Investor dinilai mulai kembali optimis seiring dengan publikasi laporan keuangan emiten di kuartal I/2020
Karyawan di dekat papan elektronik yang menampilkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Kamis (26/3/2020). Bisnis/Dedi Gunawan
Karyawan di dekat papan elektronik yang menampilkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Kamis (26/3/2020). Bisnis/Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan tren penguatan pada hari ini dengan merangkak naik ke level 4.567,32, menguat 0,83 persen dari penutupan perdagangan hari sebelumnya.

Kemarin, IHSG juga tercatat menguat 0,36 persen atau 16,41 poin terhadap penutupan perdagangan sehari sebelumnya.

Volume transaksi pada perdagangan hari ini mencapai Rp6,05 triliun, dengan frekuensi transaksi mencapai 457.914 kali. Total kapitalisasi pasar di Bursa Efek Indonesia (BEI) juga tercatat meningkat ke leve Rp5.281 triliun dari sebelumnya Rp5.237 triliun.

Investor asing tercatat melakukan aksi jual bersih sebanyak Rp401,82 miliar. Sementara itu, investor domestik mencatatkan beli bersih sekitar Rp402 miliar pada perdagangan hari ini.

Analis Artha Sekuritas Dennies Christoper menyatakan bahwa kenaikan IHSG pada hari ini lebih didorong oleh mulai menguatnya harga minyak. Selain itu, menurutnya optimisme investor juga tumbuh seiring rilis laporan keuangan sejumlah emiten di kuartal I/2020 yang mengalami pertumbuhan.

“Saya rasa pergerakan hari ini didorong oleh mulai menguatnya harga minyak. Kemudian dari dalam negeri saya rasa beberapa emiten yang baru saja rilis laporan keuangan kuartal I/2020 mencatatkan kinerja positif, sehingga mendorong optimisme investor,” katanya kepada Bisnis, Rabu (29/4/2020).

Sementara itu, SVP Research PT Kanaka Hita Solvera Janson Nasrial menuturkan bahwa kenaikan IHSG pada hari terbilang cukup signifikan. Penopang utama penguatan indeks adalah emiten di sektor telekomunikasi dan basic consumer goods.

“Notabene kedua sektor itu adalah yang paling diuntungkan oleh Pembatasan Sosial Berskala Besar [PSBB] dan social distancing,” katanya kepada Bisnis, Selasa (29/4/2020).

Emiten telekomunikasi dan basic consumer goods menjadi pendorong penguatan indeks. TLKM yang menguat 6 persen ke level Rp3.350 per saham contohnya, berkontribusi 16,3 poin terhadap penguatan IHSG. 

Saham UNVR dan HMSP juga turut berkontribusi cukup besar terhadap pergerakan IHSG, masing-masing menyumbang 4,9 poin dan 5,5 poin terhadap IHSG.

BBCA menjadi satu-satunya emiten perbankan yang masuk jajaran Top Movers pada perdagangan hari ini. Bank swasta dengan aset terbesar di Indonesia itu mengalami kenaikan harga sebesar 0,4 persen ke level Rp24.250 per saham, berkontribusi 2,1 poin terhadap pergerakan IHSG.

Meski demikian, Janson berpendapat bahwa pergerakan indeks pada perdagangan hari ini juga terhambat oleh pergerakan emiten perbankan yang masuk ke zona merah. Menurutnya, hal ini terjadi lantaran adanya kekhawatiran investor terhadap penurunan pendapatan pada kuartal II/2020.

“Kenaikan IHSG agak terhambat oleh penurunan sektor perbankan yang dikhawatirkan earnings di kuartal II akan turun tajam seiring dengan kenaikan kredit bermasalah, sebagai imbas dari PSBB dan social distancing,” ujarnya.

Saham-saham perbankan jumbo lainnya seperti BMRI, BBNI, dan BBRI memang masuk jajaran Top Laggard. Penurunan harga BMRI sebesar 3,6 persen ke level Rp4.000 per saham berkontribusi -6 poin terhadap pergerakan indeks hari ini.

Sementara itu, INTD, BRAM, dan SSTM menjadi tiga Top Gainers pada perdagangan hari ini. INTD menguat 26,7 persen ke level Rp228 per saham, BRAM menguat 24,6 persen ke level Rp4.920 per saham, sedangkan SSTM menguat 24 persen ke level Rp620 per saham.

Di sisi lain, Top Losers pada perdagangan hari ini diemban oleh PICO yang turun 7 persen, DFAM (7 persen), dan VICO (6,9 persen). PICO turun ke level Rp240 per saham, DFAM ke level Rp400 per saham, dan VICO Rp95 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rivki Maulana

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper